BP, Jakarta — Pulau Harapan, Kepulauan Seribu yang menjadi target wisata selain menyimpan keindahannya juga menyimpan potensi bencana.
Sabtu, 23/09/2017 para peserta pelatihan yang terdiri dari perwakilan guru-guru TK, SD, SMP serta SMA/sederajat mengikuti materi pengurangan resiko bencana.
Ninil Miftahul Jannah dari Jaringan Pendidikan Lingkungan Hidup memandu kegiatan. Para peserta diberikan informasi mengenai praktik upaya pengurangan resiko bencana dari sudut lanskap Pulau Harapan.
Hasanudin guru geografi SMP 260 menceritakan tentang bencana angin puting beliung yang pernah menimpa Pulau Harapan di tahun 2012 silam. Atap-atap rumah, sekolah banyak yang terhempas karena angin ketika itu.
Ditambahkan Muntaha guru SD 01 Pulau Harapan, ketika itu dia sedang sholat, dapat dua rakaat dia tinggalkan sholatnya, karena peristiwa dahsyat itu. “Kira-kira kejadiannya hanya sepuluh detik, namun membuat sebahagian pohon-pohon di seluruh pulau menimpa bangunan serta menutupi jalan,” tutup Muntaha.
Dari kejadian itu guru-guru merasa sangat perlu untuk mempelajari manajemen bencana. Acara pelatihan berlangsung dua hari, dengan pembahasan materi seperti Keanekaragaman Hayati, Konsep Dasar Praktik Topik ‘Perubahan Iklim’, Refleksi Pedagogi dan Media Pengajaran di Sekolah di Pulau Harapan serta isu lingkungan lainnya.
Acara ini diselenggarakan atas kerjasama antara Klub Indonesia Hijau, Yayasan KEHATI serta Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu.
(FAI)
admin
Latest posts by admin (see all)
- PFI Makassar Perkuat Sinergi Multi Pihak - Oktober 11, 2024
- Harmonisasi Manusia Dan Satwa Liar - Oktober 8, 2024
- Sapta Pala Edukasi Penanggulangan Bahaya Api Di Ponpes - September 24, 2024