Sabtu , April 27 2024
Home / Jurnal Masyarakat / SARMMI Bangun Musala Darurat Di Pasaman Barat

SARMMI Bangun Musala Darurat Di Pasaman Barat

BP, Sumbar — Di kebencanaan, ada banyak hal yang perlu dipulihkan. Termasuk memulihkan kegiatan ibadah korban bencana.

Demikian kata Raja Alpian, kordinator pembangunan rumah ibadah darurat Posko Kemanusiaan SARMMI (SAR Mapala Muhammadiyah) di Pasaman Barat, Sumatera Barat. Tatkala memulai merobohkan Musala Nurul Himah yang hancur akibat gempa. (10/3/20222)

Musala Nurul Himah yang dikerjakan oleh relawan SARMMI berada di Jorong Pasar Lamo. Nagari Kajai. Kecamatan Talamau. Pasaman Barat.

Dijelaskan oleh Raja Alpian yang merupakan anggota Mapala UMRI (Universitas Muhammadiyah Riau), akibat gempa Pasaman yang terjadi beberapa waktu lalu, Musalaa Nurul Himah meski belum sepenuhnya roboh tetapi mengalami rusak berat. Berbahaya bila tetap digunakan untuk beribadah.

Padahal masyarat Minang dikenal religius dan aktif melaksanakan ibadah berjamaah di surau-surau.

“Bencana gempa tak menyurutkan semangat masyarakat Minang beribadah. Hanya saja aktifitas ibadah berjamaah mereka terhenti karena musala atau masjid mereka roboh,” jelas Raja Alpian.

Lantaran itulah tambah Raja Alpian, atas permintaan jamaah Musala Nurul Himah, relawan SARMMI memulai merobohkan mushola.

Seteleh roboh hingga rata dengan tanah, puing-puing Musala Nurul Himah dibersihkan.

Lalu di lokasi yang sama didirikan musala darurat dengan memanfaatkan material yang masih bisa dipakai. Seperti kusen, daun pintu, seng dan kasau.

Raja Alpian mengaku belum dapat memprediksi berapa hari dibutuhkan oleh relawan yang dipimpinnya untuk menuntaskan pekerjaan.

Hal itu terkait dengan masih sering hujan, relawan yang terbatas, serta memerlukan material tambahan. Agar musala darurat dapat berdiri kokoh dan nyaman dipakai warga untuk sholat jamaah di bulan Ramadan.

“Kami butuh bantuan tenaga relawan dan bantuan dalam bentuk lain. Agar musala segera selesai. Sehingga aktifitas ibadah warga Jorong Pasar Lamo pulih seperti sebelum gempa,” kata Raja Alpian.

Sementara itu, Tirta Ningsih, jamaah yang rumahnya berhadapan dengan Musala Nurul Himah, menginfokan Musala Nurul Himah dapat menampung sekitar 50 orang.

Selain digunakan untuk sholat lima waktu berjamaah, Musala Nurul Himah juga digunakan untuk pengajian tiap hari rabu, serta untuk anak-anak Jorong Pasar Lamo mengaji.

“Kami sangat berharap Musala Nurul Himah dapat berdiri kembali. Walaupun masih darurat. Warga Jorong Pasar Lamo butuh musala untuk ibadah ramadhan,” kata Tirta Ningsih.

(Achyar Stone)

The following two tabs change content below.

About admin

Check Also

Pengamatan Burung SAI Dan Belantara Foundation

BP, Jakarta — Belantara Foundation dan Sekolah Alam Indonesia (SAI) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) …