BP, Jakarta — Kamis, 9 Nopember 2017 pukul 10.30 massa turun dari tiga bis besar pariwisata, menuntut keadilan di depan gedung Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Jalan Sisingamangaraja Nomor 2 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Salah satu orator berteriak, “Ini tidak adil! Kami datang bisa lebih banyak dari ini. Kami hanya mewakili sebagian kecil suara masyarakat,” sambungnya.
Massa yang datang mengaku dari petani asli warga Desa Cipandawa dan Desa Sukatan, Kecamatan Pacet, Cianjur yang telah menggarap lahan eks HGU Perkebunan PT. Tenggara semenjak tahun 1997.
Petani tersebut merasa dirugikan dengan kebijakan kebijakan yang dirasa tak adil. Untuk itu para petani menyampaikan pernyataan sikapnya yang tertera dalam tujuh poin, antara lain menolak lokasi lahan garapan petani bergeser, mereka juga meminta Kepala BPN Cianjur dicopot.
Petani menganggap Kepala BPN diskriminatif dalam melakukan penataan lahan di Ciguntur hingga menimbulkan polemik, bahkan bisa menyebabkan konflik horizontal. Petani juga berharap ada penataan ulang yang lebih adil, akomodatif terhadap semua petani.
(FAI)
admin
Latest posts by admin (see all)
- Gaya Hidup Berkelanjutan Green Ramadan - Maret 31, 2024
- Geliat Stacia UMJ Dan KARVAK 13 Di Situ Gede Bogor - Maret 11, 2024
- Stacia Temui Rektor Sinergikan Program Majukan UMJ - Maret 11, 2024