Jumat , Maret 29 2024
Home / Info komunitas / Cinta Satwa Indonesia Di PEFANI 2017

Cinta Satwa Indonesia Di PEFANI 2017

BP, Jakarta — Suara kokok ayam pelung, ayam ketawa, ayam kate, kicau burung dan aneka satwa lain mewarnai salah satu titik lokasi di Taman Mini Indonesia Indah. Aneka jenis ayam hias, burung merpati hias, burung hantu, burung paruh bengkok, musang, kura-kura dari berbagai komunitas berkumpul pada acara Pesona Fauna Indonesia (PEFANI) 2017 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada Ahad, 23 April 2017.

PEFANI membawa misi mempererat kekeluargaan antar sesama anggota komunitas dan antar komunitas. Dalam sambutannya selaku panitia pelaksana, Dedi dari Komunitas Unggas Nasional (Komunas) menyampaikan upaya pelestarian lingkungan melalui PEFANI. “Contohnya komunitas burung hantu, dengan mengkampanyekan burung hantu sahabat petani, kita berupaya menyelamatkan burung hantu dan lingkungan dengan menjadikan burung hantu sebagai predator alami untuk penanggulangan hama tikus,” jelas Dedi.

PEFANI juga mengembangkan unggas dan satwa khas Indonesia. “Ayam kate adalah ayam asli Banten. Kini ayam kate setelah KOMUNAS adakan beberapa kontes kini harganya sudah naik. Pamor ayam kate sebagai ayam khas Indonesia tidak kalah dengan ayam serama. Ayam cemani juga kini ‘go international’ karena sangat unik,” tambah Dedi.

Di lokasi PEFANI juga diadakan lomba mewarnai dan menggambar unggas yang diikuti anak-anak usia TK dan SD.

Suasana PEFANI makin meriah ketika aneka burung paruh bengkok terbang mengelilingi langit di atas lokasi PEFANI diiringi dengan kicaunya yang khas.

Di PEFANI juga diadakan latihan bersama (latber) bernilai ayam pelung. Latber ini diikuti oleh penggemar ayam pelung dari berbagai organisasi dan klub seperti Hippapi Jakarta, Hippapi Bogor Raya, Hippapi Depok, Kompack Cikarang, Jakarta Pelungers Urban, Pelung Jengger. Suasana keakraban antar penggemar ayam pelung terlihat makin erat pada gelaran ini. “Senang sekali kita bisa hadir acara ini. Karena alhamdulillah mendapat doorprize berupa anak ayam pelung dan sepasang pelung berkualitas,” tutur Yaya Satria dari komunitas Pelung Jengger.

Di samping lokasi latber ayam pelung juga ada kontes kemolekan ayam cemani, ayam laga dan ayam kate. Berbeda dengan ayam pelung yang dinilai dari kriteria suara, penampilan dan bobot, ayam kate, ayam laga dan ayam cemani dinilai dari keelokan fisik ayam. (RWN)

The following two tabs change content below.

About admin

Check Also

Rasa Haru Saksikan Peninggalan Nabi di Masjid At Tin

BP, Jakarta — Kiswah bekas penutup makam Rasulullah SAW dipamerkan, puluhan orang memasuki ruangan di …