Jumat , April 26 2024
Home / Nasional / Perangi Narkoba. PPP Dorong Kapolri Baru Tegas Atasi Penyakit Masyarakat

Perangi Narkoba. PPP Dorong Kapolri Baru Tegas Atasi Penyakit Masyarakat

BP_Jakarta——-Presiden Joko Widodo mengeluarkan pernyataan tegas untuk memerangi peredaran narkoba. “Kejar mereka! Tangkap mereka! Hantam mereka!” demikian Presiden Joko Widodo menyerukan dan meneguhkan perlawanan terhadap kejahatan narkoba di Tanah Air. Bertepatan dengan Hari Anti Narkotika Internasional 26 Juni 2016 ini, Presiden Joko Widodo sekali lagi menyatakan perang terhadap kejahatan narkotika yang disebutnya sebagai kejahatan luar biasa.

“Di dalam negeri kita, jumlah pengguna narkoba terus meningkat. Tahun 2015, diperkirakan angka prevalensi pengguna narkoba mencapai 5,1 juta orang dan 40 sampai 50 generasi muda kita tiap harinya mati karena narkoba. Kerugian material diperkirakan kurang lebih 63 triliun rupiah yang mencakup kerugian akibat belanja narkoba, biaya pengobatan, barang-barang yang dicuri, biaya rehabilitasi, dan lainnya,” ungkap Presiden.

Presiden kemudian menambahkan, para pengedar narkoba kini telah bergerak dan menemukan cara-cara baru untuk mengelabui masyarakat. Anak-anak dan wanita disebutnya sudah mulai dimanfaatkan oleh para pengedar narkoba untuk dijadikan kurir barang haram tersebut. Selain itu, mainan anak, kaki palsu, dan barang-barang yang tidak diduga lainnya kini juga menjadi modus baru dalam penyelendupan narkoba.

Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo bertekad untuk tidak lagi membiarkan narkoba merusak generasi muda bangsa Indonesia. Beliau mendesak aparat keamanan, agar selalu bertindak tegas terhadap kejahatan luar biasa ini.

“Ingat Bapak/Ibu sekalian, 40 sampai 50 generasi muda kita mati karena narkoba. Kalau Undang-Undang memperbolehkan, ‘dor’ mereka! Untungnya Undang-Undang tidak memperbolehkan itu,” tambah Presiden yang membuat tepuk tangan hadirin semakin riuh.

Sinergi Melawan Kejahatan Narkoba

“Saya ingatkan, semua harus bersinergi. Kita terkadang hanyut dalam runitinas harian kita, padahal kalau ini dibiarkan, bisa melemahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Kata-kata sudah tidak diperlukan lagi, kita memerlukan tindakan nyata. Semua perlu bersinergi, mulai dari BNN, Polri, Kementerian/Lembaga, LSM, masyarakat, semua harus betul-betul melakukan langkah-langkah yang terpadu untuk melawan narkoba,” ujar Presiden.

Menutup sambutannya, dengan tegas Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa negara akan hadir bersama dengan masyarakat dalam usaha pemberantasan narkoba di Tanah Air. Presiden bertekad untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang bersih dari peredaran dan perdagangan narkoba.

“Dengan kekuatan dan ketegasan kita bersama, kita kejar para pengedar narkoba. Di manapun ada narkoba di Indonesia saya perintahkan seluruh sumber daya pemerintah untuk hadir dan memberantasnya. Negara kita Indonesia tidak boleh dijadikan tempat lalu lintas peredaran dan perdagangan narkoba lagi, apalagi menjadi tempat produksi barang-barang haram tersebut,” tutupnya.

Hadir dalam puncak peringatan tersebut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo di antaranya Menkopolhukam Luhut Pandjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti dan Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso selaku penyelenggara.

Sementara itu Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Ir. H. Muhammad Romahurmuziy, MT menyampaikan agar Kapolri baru bertindak tegas mengatasi penyakit masyarakat narkoba dan judi. “Kejahatan narkoba dari waktu ke waktu makin menjadi. Dalam lima tahun terakhir eskalasinya 50 hingga 70 persen. Karenanya penting bagi Kapolri baru untuk memberantas dua penyakit masyarakat itu (narkoba dan judi),” tegas Romy. (RWN. Sumber: Humas Kemensetneg)

The following two tabs change content below.

About admin

Check Also

Pengamatan Burung SAI Dan Belantara Foundation

BP, Jakarta — Belantara Foundation dan Sekolah Alam Indonesia (SAI) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) …