Jumat , April 19 2024
Home / Nasional / Gerakan Pelestarian Lingkungan Di NTT Dalam #KITONG

Gerakan Pelestarian Lingkungan Di NTT Dalam #KITONG

#KITONG adalah akronim dari Kunjungan Inspirasi Timor Untuk Berbagi, yaitu sebuah gerakan yang mengajak anak-anak muda Timor untuk saling mengunjungi, berbagi dan saling memberi inspirasi.
Gerakan #KITONG digagas untuk mengajak semua orang, dari berbagai latar belakang suku, agama, ras, golongan atau profesi, terutama anak-anak muda di Pulau Timor dan Indonesia untuk secara sukarela datang, mengunjungi, tinggal selama beberapa hari dan berbagi inspirasi dengan keluarga-keluarga di kampung, terutama berbagi inspirasi dan motivasi dengan anak-anak usia sekolah di sekolah-sekolah dan saling belajar tentang pengetahuan dan keberagaman.
Aksi saling mengunjungi ini diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari mengajar, menjelaskan profesi/hobi dan memberi inspirasi dan motivasi belajar bagi anak-anak sekolah, berbagi pengetahuan tentang konservasi alam dan lingkungan, peternakan, beasiswa, media sosial atau pengetahuan lainnya yang dimilki sampai gerakan ASA (Aksi Sodara Angkat), dimana relawan akan diminta untuk menemukan “saudara angkat” nya yang baru di lokasi kegatan. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 26-29 Oktober 2016 di Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur.

#KITONG sekaligus merupakan bagian dari perayaan Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Dengan mengajak para generasi muda Pulau Sabu Raijua dapat bergerak untuk melestarikan alam dan lingkungan.
Ahmad Baihaqi, mahasiswa Sekolah Pascasarjana Program Studi Biologi Universitas Nasional merupakan satu-satunya anak muda dari Ibu Kota yang memberikan kelas inspirasi kepada masyarakat yang tinggal di Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur khususnya anak sekolah.

Abay, panggilan akrab Ahmad Baihaqi, mengunjungi SMK Negeri 2 Sabu Barat dan rumah singgah Sabu Cerdas. Anak muda ini berbagi mengenai pemanfaatan pekarangan di lingkungan sekolah sebagai sarana pendidikan.
“Masih banyak guru yang beranggapan bahwa belajar hanya dapat dilakukan di dalam ruang kelas saja, praktik hanya dapat dilakukan di laboratorium saja, padahal lingkungan pekarangan sekolah dapat dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran” Ujar Ahmad Baihaqi yang juga merupakan koordinator divisi kampanye dan pendidikan lingkungan hidup komunitas Transformasi Hijau.

Dalam kelas inspirasi, Abay menyampaikan bahwa jika diamati, di lingkungan pekarangan sekolah masih dapat kita temukan berbagai jenis satwa liar, seperti burung, capung, kupu-kupu dan jenis satwa liar lainnya. Keberadaannya berbagai jenis satwa liar di lingkungan pekarangan sekolah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan khususnya di bidang biologi.

Tidak hanya itu, Abay juga mengajak para siswa dan siswi SMK Negeri 2 Sabu Barat beserta guru dan anak-anak yang berada di rumah singgah Sabu cerdas untuk melakukan pengamatan burung di lingkungan pekarangan sekolah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui potensi satwa liar yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan.
Kelas atau kunjungan inspirasi ini bertujuan untuk berbagi motivasi pendidikan antar warga, membuka ruang berbagi informasi dan pengetahuan, dan membangun jejaring solidaritas dan infeksi positif dengan menularkan virus perubahan terutama virus mengenai kepedulian untuk menjaga lingkungan.

Abay menjelaskan kepergian dirinya ke Pulau Sabu Raijua didelegasikan oleh komunitas Transformasi Hijau (TRASHI). Komunitas Transformasi Hijau sendiri melakukan kegiatan pendidikan lingkungan dengan memanfaatkan ruang terbuka hijau yang dimiliki oleh Jakarta. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pengenalan ekosistem hutan mangrove terakhir pesisir utara Jakarta. Selain itu, TRASHI mengadakan kegiatan kampanye lingkungan, dalam upaya peningkatan kesadaran lingkungan masyarakat. Penyebaran informasi dilakukan melalui event-event lingkungan, pameran maupun secara online melalui media jejaring sosial. (RWN)

The following two tabs change content below.

About admin

Check Also

Pengamatan Burung SAI Dan Belantara Foundation

BP, Jakarta — Belantara Foundation dan Sekolah Alam Indonesia (SAI) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) …