Rabu , Desember 4 2024
Home / Jabodetabek / Workshop Saka Kalpataru Kwaran Jakarta Timur Mengenal Lebih Dekat Keragaman Hayati Ibu Kota

Workshop Saka Kalpataru Kwaran Jakarta Timur Mengenal Lebih Dekat Keragaman Hayati Ibu Kota

BP_Jakarta——-Saka Kalpataru dibentuk pada 20 November 2011 dengan penandatanganan kesepakatan bersama (MoU) antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka tentang Pelaksaan Program dan Kegiatan Perlindungan serta Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Kegiatan Saka Kalpataru meliputi tiga Krida, yaitu Krida 3R (Reduce, Reuse dan Recycle), Krida Perubahan Iklim dan Krida Konservasi Keanekaragaman Hayati.
Oleh karena itu, Saka Kalpataru Kwaran Jakarta Timur menyelenggarakan Pelatihan untuk anggota tahun 2016 mengenai keragaman hayati Jakarta.

“Workshop ini bertujuan untuk mengenalkan flora dan fauna yang tersisa di Jakarta. Selain itu, para anggota diharapkan dapat melakukan pendataan langsung di RTH jakarta” ujar Ibu Sartiti, S.P. selaku Ketua Saka Kalpataru, Jakarta Timur pada sambutannya di Kantor Walikota Jakarta Timur (30/03).
Materi yang disampaikan berupa Pengenalan Keragaman Hayati Jakarta oleh Ahmad Baihaqi dari BBC “Ardea” Fakultas Biologi UNAS yang merupakan Koordinator Capture Nature Jakarta Biodiversity Warriors Yayasan KEHATI, Penanganan Pertama Pada Gigitan Ular oleh Erwandi “Elang” Supriyadi dan teknik Budidaya Lebah Madu di Perkotaan oleh Acim, S.Sos, M.Si.

Ahmad Baihaqi mengatakan “Elang Bondol dan Salak Condet merupakan maskot Ibu Kota yang keberadaannya semakin terancam akibat habitatnya kian tersingkir, menjadi tanggung jawab kita bersama untuk melestarikannya”
Workshop yang dihadiri sebanyak 30 anggota Saka Kalpataru Kwaran Jakarta Timur ini, dibentuk menjadi 5 kelompok kecil, yang tiap-tiap kelompok terdiri dari 6 orang. Kelompok yang sudah dibentuk nantinya menjadi agen untuk melakukan pendataan keragaman hayati di Ruang Terbuka Hijau Jakarta.

“Kegiatan ini sangat menarik, dapat menambah wawasan tentang flora dan fauna yang ada di Jakarta. Di Jakarta, saya hanya tau Burung Gereja, setelah ikut pelatihan ternyata masih banyak burung yang tinggal di Jakarta, seperti burung Kutilang, Tekukur dan Blekok”. Ujar Rizval salah satu anggota Saka Kalpataru yang mengikuti Pelatihan.
Pelatihan ini juga dihadiri oleh bapak Hariyono mewakili bidang Lingkungan Hidup administrasi Jakarta Timur, Ibu Bety, S.Pd,MM, Bapak Marjoni S, Pd selaku Pamong Duren Sawit, Jakarta Timur, Pak Yoga selaku staf Kwartir Cabang Jakarta Timur, dan Ibu Sri K. Hamartati, S.Si.

Saka Kalpataru dibentuk sebagai wadah pendidikan dan pembinaan bagi Pramuka untuk menyalurkan minat, mengembangkan bakat, kemampuan, pengalaman dalam bidang pengetahuan, keterampilan, teknologi dan pelestarian lingkungan yang menjadi bekal penghidupan untuk mengabdi pada masyarakat, bangsa dan negara.
Bergerak terus generasi muda untuk mengenal dan melestarikan keanekaragaman hayati yang tersisa di Ibu Kota. (RWN. Naskah dan foto: Ahmad Bayhaqi)

The following two tabs change content below.

About admin

Check Also

Rasa Haru Saksikan Peninggalan Nabi di Masjid At Tin

BP, Jakarta — Kiswah bekas penutup makam Rasulullah SAW dipamerkan, puluhan orang memasuki ruangan di …