Kamis , Desember 5 2024
Home / Jabodetabek / Ribuan Jamaah Lepas Kepergian Ustadzah Suryani Tahir

Ribuan Jamaah Lepas Kepergian Ustadzah Suryani Tahir

BP_Jakarta——-Ribuan jamaah yang kebanyakan kaum ibu berkumpul di perguruan At Tahiriyah di bilangan Kampung Melayu, Jakarta Timur (5/9/2015). Jamaah yang meluber hingga ke jalan depan At Tahiriyah menanti kedatangan jenazah guru mereka Ustadzah Suryani Tahir yang meninggal dunia pada pukul 03.30 WIB di Rumah Sakit Premier Jatinegara. Dari rumah sakit jenazah dibawa ke rumah almarhumah di Cakung untuk dimandikan dan dikafankan. Jenazah kemudian disholatkan di Masjid At Tahiriyah, Kampung Melayu setelah Sholat Zhuhur. Kemudian jenazah diberangkatkan ke Cikunir, Bekasi untuk dimakamkan.

Maryam, seorang ibu satu anak pada Sabtu pagi itu berangkat dari rumahnya di Karet Tengsin Jakarta Pusat untuk mengaji di At Tahiriyah, namun betapa terkejutnya ia setelah mendapat kabar bahwa Sang Guru telah dipanggil Tuhan. Maryam bercerita bahwa Ustadzah Suryani masih berusaha mengajar walau baru selesai operasi katarak. Dua pekan sebelum meninggal Ustadzah Suryani masih mengajar, kitab kajian dibacakan oleh salah satu muridnya lalu Ustadzah Suryani memberi penjelasan ilmu kepada seluruh muridnya. Namun Sabtu, 29 Agustus 2015 Ustadzah Suryani kembali absen mengajar karena sakit. “Tensi darah dan kadar gulanya naik”, jelas Maryam. “Saya sangat kehilangan. Beliau guru yang mendorong muridnya untuk berani tampil. Beliau sangat dekat dan sayang kepada murid”, kenang Maryam. “Saya sangat kehilangan” tambah Maryam yang diwawancarai BP saat menunggu jenazah Ustadzah Suryani di depan perguruan At Tahiriyah, Kampung Melayu.

“Beliau sangat besar jasanya dalam pengembangan almamater At Tahiriyah. Saya sebagai alumni aliyah dan tsanawiyah sangat merasakan besarnya peran beliau.” ujar Hajjah Nurbayti seorang dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang juga merupakan alumni At Tahiriyah. Lulusan Madrasah Aliyah At Tahiriyah tahun 1977 ini berharap estafet perjuangan almarhumah akan diteruskan oleh saudara-saudara dan anak-anak beliau.

Kesan baik tak hanya dirasakan para alumni saja. Ustadzah Suryani setiap terjadi musibah banjir besar pasti beliau bekerja keras. “Kasihan orang pada butuh makan dan tempat tinggal”, tutur Ustadzah Suryani kala mengurus ribuan pengungsi banjir yang mengungsi di At Tahiriyah sebagaimana diceritakan oleh Maryam, murid beliau. Kalau sudah dijadikan tempat pengungsian maka majelis taklim diliburkan dan beliau bersama para relawan akan bekerja keras membantu para korban.

Ummat Islam kehilangan besar, khususnya kaum ibu di ibukota. Ustadzah Suryani seorang yang berilmu mendalam telah kembali ke Sang Pencipta. Tangis dan doa mengiringi Sang Guru yang berjiwa ramah dan peduli sesama ini. (RWN)

 

The following two tabs change content below.

About admin

Check Also

Rasa Haru Saksikan Peninggalan Nabi di Masjid At Tin

BP, Jakarta — Kiswah bekas penutup makam Rasulullah SAW dipamerkan, puluhan orang memasuki ruangan di …