Minggu , April 28 2024
Home / Internasional / Partisipasi Belantara Foundation Di EcoPro 2022 Tokyo

Partisipasi Belantara Foundation Di EcoPro 2022 Tokyo

BP, Tokyo — BelantaraPa Foundation berpartisipasi pada Pameran EcoPro 2022 yang digelar di Tokyo Big Sight (Tokyo International Conference Center), East 6 Hall 6-033, Jepang dari tanggal 7 hingga 9 Desember 2022. Tema Pameran EcoPro ke-24 yang diadakan tahun ini yaitu “Tackle Environmental Challenges and Achieve the Sustainable Development Goals (SDGs) for a Sustainable Society”.

Pada kesempatan ini, Belantara Foundation hadir bersama Asia Pulp & Paper Japan Ltd. (APPJ) untuk mempromosikan “Forest Restoration Project: SDGs Together” kepada dunia internasional, khususnya untuk mengajak mitra-mitra APPJ lebih luas lagi dalam upaya pemulihan hutan tropis di Indonesia.

Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dolly Priatna mengatakan bahwa restorasi ekosistem merupakan salah satu isu global yang penting saat ini. Sidang Majelis Umum PBB telah mendeklarasikan the UN decade on ecosystem restoration untuk menyinergikan upaya restorasi ekosistem secara masif pada ekosistem yang rusak dan terganggu pada periode 2021-2030. Restorasi ekosistem dianggap sebagai salah satu langkah efektif untuk memitigasi perubahan iklim dan meningkatkan ketahanan pangan, menjaga suplai air serta melindungi keanekaragaman hayati.

Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen yang serius dalam upaya restorasi ekosistem melalui berbagai regulasi terkait restorasi ekosistem. Salah satunya adalah Peraturan Menteri Kehutanan No. SK.159/Menhut-II/2004 tentang Restorasi di Kawasan Hutan Produksi (IUPHHK Restorasi Ekosistem) untuk mendorong partisipasi sektor swasta dalam pemulihan ekosistem yang telah terdegradasi.

Restorasi ekosistem secara umum akan memengaruhi dan memperbaiki kualitas lingkungan, termasuk kualitas udara, kualitas air, pohon, tanah, serta habitat dan populasi satwa liar. Restorasi juga dapat mengembalikan fungsi pengaturan tata air dan iklim mikro suatu ekosistem. Restorasi ekosistem yang berhasil akan mampu mencegah atau mengurangi berbagai macam risiko kerusakan lingkungan seperti erosi, tanah longsor, tercemarnya sumber air, turunnya muka air tanah, kebakaran lahan, polusi udara dan lain-lain.

“Selain itu, restorasi ekosistem juga perlu memerhatikan dimensi sosial-ekonomi masyarakat. Restorasi ekosistem tidak hanya mengembalikan fungsi ekologis tetapi juga mengembalikan fungsi hutan sebagai sumber mata pencaharian yang berkelanjutan bagi masyarakat. Dengan tata kelola yang tepat, restorasi ekosistem dapat mendukung pemulihan fungsi hutan sebagai penyedia manfaat lingkungan, sosial, dan ekonomi bagi masyarakat”, kata Dolly, yang juga pengajar di Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan.

Belantara Foundation bekerja sama dengan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Minas Tahura, Kelompok Tani Hutan (KTH) Tahura Sultan Syarif Hasyim dan pemangku kepentingan setempat yang didukung oleh APPJ menggagas program bernama “Forest Restoration Project: SDGs Together” di wilayah Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, Riau. Forest Restoration Project: SDGs Together merupakan kegiatan yang dijalankan melalui donasi sebagian hasil penjualan produk yang dibuat oleh produsen kertas Indonesia, APP (termasuk beberapa produk pabrik APP China) kepada Belantara Foundation untuk menanam dan memelihara bibit pohon spesies langka di hutan Sumatra yang telah terdegradasi akibat aktivitas ilegal dan kebakaran hutan. Program donasi ini telah berjalan sejak Agustus 2020.

Kegiatan EcoPro 2022 yang merupakan bagian dari SDGs Week Expo 2022 ini merupakan pameran lingkungan yang komprehensif, yang menggelar informasi terkini tentang teknologi-teknologi masa depan, produk serta layanan, kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility), kebijakan-kebijakan perlindungan lingkungan, kolaborasi pemerintah-akademisi-industri, serta berbagai inisiatif yang dilakukan baik oleh dunia usaha serta organisasi lain dalam upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Dalam pameran terbesar kedua di Jepang ini, Belantara Foundation dan Asia Pulp & Paper Japan Ltd. (APPJ) juga menampilkan produk-produk yang dihasilkan oleh masyarakat pengelola hutan yang merupakan binaan dari Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

Selain ribuan siswa sekolah, para pimpinan dan perwakilan perusahaan mitra APPJ, serta masyarakat umum, turut hadir berkunjung ke booth APPJ/Belantara Foundation di Pameran EcoPro 2022 adalah Dr. Bambang Supriyanto (Dirjen PSKL-KLHK) beserta rombongan, Dr. Zahrul Muttaqin (Atase Kehutanan KBRI Tokyo Jepang), Arief Wibisono (Atase Perdagangan KBRI Tokyo Jepang), dan Yudhi Zufrial (GM Bank BNI Cabang Tokyo Jepang).

Atase Kehutanan KBRI Tokyo Jepang, Dr. Zahrul Muttaqin mengatakan bahwa upaya kerja sama antara sektor swasta di Indonesia dan Jepang untuk mendukung program restorasi hutan terdegradasi di Indonesia terutama di Sumatra patut diapresiasi dan ditingkatkan. Dalam hal ini, KBRI Tokyo Jepang melalui Atase Kehutanan siap menjembatani kerja sama tersebut.

“Kami berharap dukungan untuk restorasi hutan terdegradasi di Sumatra, tidak hanya dari kerja sama antar sektor swasta namun juga dapat mendorong kerja sama antar komunitas di Jepang dan Indonesia terutama pelibatan generasi muda di Indonesia dan Jepang. Selain itu, langkah nyata APPJ dengan melibatkan siswa SMA di Jepang patut diapresiasi dan didukung lebih lanjut”, ujar Zahrul.

Representative Director APPJ, Tan Ui Sian mengatakan bahwa Forest Restoration Project: SDGs Together merupakan salah satu bentuk dukungan dan langkah nyata APPJ untuk berkontribusi dalam restorasi ekosistem di wilayah Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, Riau, yang akan dilakukan secara berkelanjutan hingga 2023.

“Forest Restoration Project: SDGs Together juga mendukung target Sustainable Development Goals (SDGs) ke 15, yaitu melindungi, memulihkan, dan mendukung penggunaan yang berkelanjutan terhadap ekosistem; target SDGs ke 13 yaitu mengambil tindakan cepat untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya ; dan target SDGs ke 17, yaitu menguatkan sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan”, imbuh Tan.

Forest Restoration Project: SDGs Together berfokus pada penanaman dan perawatan pohon, serta perlindungan kawasan secara lestari dan berkelanjutan. Saat ini, Forest Restoration Project: SDGs Together telah berjalan selama dua tahun. Dalam dua tahun terakhir, telah dilakukan penanaman dan perawatan bibit pohon ramin (Gonystylus bancanus), lopostemon (Lophostemon sp.) dan geronggang (Cratoxylon arborescens) seluas 27 ha, memasang papan nama proyek, membangun rumah pembibitan, memberikan peningkatan kapasitas bagi masyarakat, serta melakukan monitoring dan evaluasi.

Kepala KPHP Minas Tahura, Matnuril mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik dan mendukung penuh upaya restorasi ekosistem yang dilakukan bersama Belantara Foundation dan KTH Tahura Sultan Syarif Hasyim yang didukung oleh APPJ dan pemangku kepantingan yang lain.

“Upaya ini diharapkan akan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi penambahan luasan kawasan hutan yang dipulihkan di Provinsi Riau”, kata Matnuril.

Di sela-sela acara SDGs Week Expo 2022 yang diikuti oleh ratusan peserta pameran dari berbagai belahan dunia ini, Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dolly Priatna, memberikan apresiasinya dengan menyerahkan plakat penghargaan kepada para pimpinan perusahaan mitra APPJ yang telah berkontribusi aktif dalam upaya pemulihan hutan tropis Sumatra melalui Belantara Foundation. “Dengan keterlibatan di Pameran EcoPro 2022 ini, kami berharap kolaborasi multipihak, terutama antara pemerintah, sektor swasta, dan NGO dalam upaya perlindungan dan pemulihan hutan tropis Indonesia dapat tersosialisasikan, sehingga harapannya akan lebih banyak lagi mitra usaha APPJ yang akan berpartisipasi mendukung gerakan ini”, pungkas Dolly.

(RWN)

The following two tabs change content below.

About admin

Check Also

SARMMI Jalin Kerjasama Organisasi SAR Indonesia Timor Leste

BP, Timor Leste — Sampai hari ini jumlah organisasi pecinta alam di Timor Leste belum …