BP_Jakarta——-Keanekaragaman hayati di negeri ini sangatlah tinggi, baik flora maupun faunanya, lebih dari 10% tumbuhan, 12% mamalia, 7,3% reptil, dan 17% burung di dunia terdapat di Indonesia. Tingginya keanekaragaman hayati di Indonesia juga diikuti dengan tingginya ancaman yang mengakibatkan krisis keanekaragaman hayati. Kehilangan habitat menduduki rangking tertinggi sebagai ancaman serius terhadap keberlangsungan hidup keanekaragaman hayati. Selain itu, hadirnya alien spesies menyumbang 49% sebagai ancaman keanekaragaman hayati di Indonesia.
Oleh sebab itu, sebagai upaya meningkatkan kepedulian dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia, Fakultas Biologi Universitas Nasional (UNAS) bekerja sama dengan Pusat Pengkajian Lingkungan dan Konservasi Alam UNAS menyelenggarakan Seminar Ilmiah yang bertajuk “Eksplorasi Potensi dan Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia” di ruang seminar selasar lantai 3 di Kampus Universitas Nasional, Senin (07/12).
Dalam sambutannya, ketua Pusat Pengkajian Lingkungan dan Konservasi Alam Universitas Nasional, Drs. Imran Said Lumban Tobing, M.Si mengatakan, “Seminar ilmiah ini merupakan bagian dari disseminasi hasil riset dosen”. “Selain itu, forum ini juga sebagai wadah saling berbagi informasi dan pengalaman antar peneliti”. Tambah Imran, yang juga merupakan Dekan Fakultas Biologi Universitas Nasional, Jakarta.
Seminar ilmiah ini dibagi menjadi tiga sesi, yaitu eksplorasi keanekaragaman hayati, ekologi dan konservasi keanekaragaman hayati, serta potensi keanekaragaman hayati.
Beberapa hasil penelitian Dosen Biologi UNAS yang diseminarkan yaitu “Keanekaragaman burung dan penggunaan vegetasi di Taman Monumen Nasional DKI Jakarta” oleh Dr. Tatang Mitra Setia, “ Studi keanekaragaman makrofungi berpotensi pangan dan obat di Kawasan Cagar Alam Lembah Anai dan Cagar Alam Batang Palupuh, Sumatera Barat” oleh Dra. Noverita, M.Si, dan “Perbandingan keanekaragaman jenis teripang dan potensinya berdasarkan waktu (diurnal dan nocturnal) di Perairan Pulau Saktu, Kep. Seribu, DKI Jakarta” oleh Drs. Gautama Wisnubudi, M.Si.
Seminar ilmiah ini tidak hanya dihadiri oleh dosen dan mahasiswa UNAS, tetapi juga dihadiri oleh siswa-siswi KIR SMA Sumbangsih. Salah satu siswi KIR SMA Sumbangsih, Sintya Putri mengatakan,”Saya sangat senang dapat menghadiri seminar ilmiah ini, sehingga wawasan kami tentang potensi dan konservasi keanekaragaman hayati Indonesia semakin luas. Saya berharap kegiatan seperti ini dapat secara rutin diadakan sehingga kesadaran masyarakat mengenai pentingnya potensi dan keaneakaragaman hayati Indonesia semakin tinggi”.
Pada akhir sambutannya, Imran mengatakan “Keanekaragaman hayati bukan warisan nenek moyang tetapi titipan anak cucu bangsa ini. Jangan sampai anak cucu mendatang hanya tahu sebatas namanya saja namun tidak dapat menikmati keindahannya di alam. Harapannya, Seminar Ilmiah selanjutnya peserta yang hadir dapat lebih banyak dan dari semua kalangan, baik dari akademisi, peneliti, pelajar, maupun masyarakat sehingga semakin banyak elemen yang mengenal, peduli dan melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia”. (RWN. Naskah dan Foto Ahmad Baihaqi, UNAS Jakarta.)
admin
Latest posts by admin (see all)
- Belantara Foundation Tanam Pohon Langka Di Riau - November 29, 2024
- Pengamatan Keanekaragaman Hayati SMA 1 Sukaraja Bogor - November 26, 2024
- Sevenist Menerangi Indonesia 3 Bantu Ponpes di Lampung - November 26, 2024