BP_Jakarta——-Ratusan ribu ummat Islam dari berbagai ormas melakukan Parade Tauhid mulai dari Senayan hingga Bundaran HI lalu kembali ke Senayan. Tampak massa dari Front Pembela Islam (FPI), Forum Ummat Islam (FUI), Adz Dzikra, Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK), Majelis Mujahidin, As Syafiiyah, Taruna Muslim dan berbagai organisasi lainnya. Tokoh-tokoh pimpinan ormas Islam dan pengajian seperti Habib Rizieq Syihab, Abu Jibril, KH. Abdurrasyid Abdullah Syafiie, KH. Kholil Ridwan, Ustadz Arifin Ilham, Ustadz Bernard Abdul Jabbar, Ustadz Alfian Tanjung dan lain-lain.
Dalam orasinya Habib Rizieq Syihab, mantan Ketua Umum FPI yang kini sebagai Imam Besar FPI mengingatkan ummat Islam untuk mewaspadai dan memberantas kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI). Habib Rizieq Syihab mengingatkan Presiden Jokowi supaya tidak memberikan kesempatan kepada PKI untuk kembali bangkit. “Jokowi jangan coba-coba memberikan kesempatan lagi kepada PKI untuk bangkit kembali, dan kalau Jokowi minta maaf kepada PKI berarti rumor yang mengatakan dia itu PKI sudah tidak diragukan lagi,” orasi Habib Rizieq di depan ratusan ribu massa yang memadati daerah Gelora Bung Karno. Indikasi kebangkitan PKI itu, dikatakan Habib Rizieq dapat dibaca ketika pada Jumat lalu, di Universitas Jember, Jawa Timur, sejumlah mahasiswa menggambar palu arit di tembok-tembok kampus. Kemudian peristiwa serupa juga terjadi di Pamekasan dalam kegiatan pawai di kabupaten itu sejumlah peserta terang-terangan memperlihatkan atribut PKI. Menurut Habib Rizieq, jika Jokowi sampai menyampaikan permintaan maaf kepada PKI itu artinya selama ini PKI tidak bersalah dan yang bersalah adalah TNI, para Kyai, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan Banser yang salah. “Itu berarti PKI benar dan umat Islam yang salah,” tandasnya. Sementara fakta kekejaman dan kebiadaban PKI mau dikaburkan.
Sementara Ustadz Arifin Ilham pimpinan Majelis Adz Dzikra menyampaikan, “Merdeka adalah merdeka dari tipudaya dunia. Bila masih serakah, bakhil belum merdeka. Merdeka dari nafsu, merdeka dari keakuan diri ,bila sombong, hasud, riya berarti belum merdeka. Merdeka dari kebodohon bila malas belajar, malas ngaji, belum merdeka. Merdeka dari syetan, bila masih percaya dukun, zimat, sesajen, ramalan, malas ibadah belum merdeka. Merdeka dari sifat zholim. Yang pencuri, koruptor, khianat, penipu durhaka belum merdeka. Merdeka dari kezholiman. Para pemimpin yang khianat, ingkar janji dan berani langgar sumpah, para penjajah maka rakyatnya belum merdeka.”
Peserta Parade Tauhid diisi oleh pesertatidak hanya dari Jakarta tetapi juga dari berbagai penjuru tanah air, banyak yang datang dari lokasi yang sangat jauh. Umronuddin Ketua GPK Umar Al Faruq, organisasi Gerakan Pemuda Ka’bah dari Batang menjelaskan, puluhan anggota GPK dari Batang, Kendal, Pekalongan ikut meramaikan Parade Tauhid ini. Juga tampak massa yang menggunakan atribut FPI Sulawesi Selatan.
Dalam parade terlihat santri dari Papua yang meneriakkan yel-yel, “Tolikara siapa yang punya. Yang Punya Indonesia.” Para santri mengekspresikan perlawanan merebaknya bendera penjajah Israel di Tolikara yang menjadi indikasi kuat adanya kekuatan asing yang ingin memecah belah Bangsa Indonesia. (RWN)
admin
Latest posts by admin (see all)
- Cinta Tanah Air Bergema Di Pelatihan Melati Jaya I - Januari 9, 2025
- Di Sagaranten Sapta Pala Tuntaskan Amanat Bantuan - Januari 8, 2025
- 5 Perkara Yang Harus Dijaga Pesan Dalam Pengajian Alumni SMA 7 Jakarta - Desember 31, 2024