
BP, Ketapang — Kamis siang (12/9/2019) beberapa perwakilan mahasiswa pecinta alam (Mapala) se-Kalimantan Barat melakukan aksi di Bandara Rahadi Oesman. Aksi tersebut diikuti oleh Mapala Untan, Mata UMP, GMPA Cangar Caspasi, Mapala Enggang Gading, Mapala Poltesa, Kompass Sintang, Mapala Polnep dan Mapala Dirandra.
Mereka melakukan aksi sederhana dengan menutup masker. Salah satu peserta aksi mengatakan aksi ini dilakukan untuk mengingatkan masyarakat agar menggunakan masker sebagai pencegahan penyakit saluran pernapasan dan agar pemerintah tanggap mengatasi masalah asap.
Diketahui, sebaran jumlah titik api di Kalimatan Barat diantaranya, Kabupaten Ketapang sebanyak 519 titik api, Sintang 100 titik api, Melawi sebanyak 51 titik api, Kubu Raya 75 titik api, Kayong Utara sebanyak 62 titik api, Kapuas Hulu sebanyak 18 titik api, Sanggau terdeteksi 12 titik api, Sekadau 11 titik api, Sambas 11 titik api, Bengkayang sebanyak 9 titik api, Landak 5 titik api dan Mempawah sebanyak 3 titik api.
Chairil dari Mapala Mata Universitas Muhammadiyah Pontianak menjelaskan, “Kebakaran hutan di Kalimantan Barat terjadi sejak di akhir Juli hingga saat ini. Berdasarkan citra data satelite NOAA 20 terdapat 233 titik fire hotspot,” ungkap Chairil.
Dipesankan Chairil agar semua pihak bisa segera menanggulangi agar kabut asap tidak bertambah pekat, karena dampaknya semakin luas seperti mempengaruhi jadwal penerbangan serta menganggu kesehatan warga.
(FAI)