BP, Medan — Yayasan Naluri Fauna Indonesia (NAFAS) menggelar kegiatan seminar Bela Negara 2025 bertajuk ‘Peran Konservasi Berbasis Teknologi Tools SMART Patrol, Perangkat Pemetaan , dan Sistem Perlindungan Terintegrasi Bagi Mahasiswa dan Kelompok Pecinta Alam di Indonesia’ yang diadakan di Gedung Muhammadiyah Jalan Sisingamangaraja Medan pada Kamis (20/2/2025).
Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid bersama Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementrian Kehutanan serta Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara.
Badar Johan selaku Ketua NAFAS mengatakan bahwa seminar ini bertujuan sebagai pemahaman saat penggunaan teknologi aplikasi dan juga untuk membangun kesadaran bela negara melalui pelestarian lingkungan yang terintegrasi.
“Sangat relevan dan penting bagi kita semua, khususnya dalam menghadapi tantangan besar bagi keanekaragaman hayati Indonesia saat ini rentan terhadap ancaman kejahatan lingkungan.
Baik kejahatan satwa liar, hutan dan ekosistem laut bukanlah pelanggaran hukum melainkan ancaman kedaulatan negara,” ucapnya.
Badar Johan menambahkan yakin dan percaya seminar ini dapat menjadi wadah produktif bagi diskusi dan kolaborasi yang konkret serta langkah awal untuk bersama mengambil tindakan yang nyata.
“Melindungi keanekaragaman hayati adalah tanggung jawab kita bersama, karena keragaman flora, fauna, dan ekosistem di bumi Indonesia adalah warisan yang harus kita jaga dengan sepenuh hati untuk generasi yang akan datang,” terang Badar.
Kegiatan ini disponsori Tropical Forest Conservation Action for Sumatera (TFCA-Sumatera), Forum Harimau Kita, Forum Konservasi Gajah Indonesia, Forum Orangutan Indonesia, Yayasan Badak Indonesia, Mapala Perguruan Tinggi Muhammadiyah Se-Indonesia, Yayasan Pesona Tropis Alam Indonesia, Recyclo, dan The Wildlife Whisperer Of Sumatera, Sumatera Tropical Forest Jurnalis.
Turut pula dihadiri para undangan perwakilan Balai Besar KSDA Sumatera Utara, Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser, Balai Taman Nasional Taman Gadis, Balai Penegakan Hukum (Gakkum) Sumatera, para dosen, praktisi lingkungan, narasumber, aktivis lingkungan, perwakilan LSM dan anggota Sispala, Mapala, kelompok pencinta alam yang hadir secara luring maupun daring.
Pemateri Utama pada Seminar Bela negara 2025 ialah Sapto Aji Prabowo, S.Hut, Msi, sekaligus membuka kegiatan seminar, Dr.Ir. Wiratno, Msc Ketua Bidang Ill Konservasi Indonesia FoluNetSink 2030, Dr. Noviar Andayani, Msc Direktur Wildlife Conservation Society Indonesia sebagai penanggap seminar. Selain itu juga ada para pemateri lain yang berkompeten seperti Direktur Konservasi Kawasan, Dian Risdianto S.P., Msi Kepala Sub Direktorat Pengendalian Pengolahan Kawasan Konservasi pada Direktorat Konservasi Kawasan (DITJEN KSDAE), Wishnu Sukmantoro Wakil Ketua Forum Konservasi Gajah Indonesia, Fajar Saputra Program Manager Forum Orangutan Indonesia, Muhammad Asad Analis Konservasi Kawasan Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Heri Pasiman Koordinator Lapangan Rhino Protection Unit Yayasan Badak Indonesia Wilayah Taman nasional Bukit barisan selatan, dan Okta Puspita pengurus Forum Harimau Kita sebagai moderator seminar.
Yayasan NAFAS mengucapkan terimakasih kepada para narasumber, penanggap dan moderator yang sudah memberi wawasan untuk memperkaya pemahaman tentang lingkungan. “Wawasan dan pengalaman pada seminar Bela Negara 2025 sangat memperkaya pemahaman bagi yang ikut pada acara ini, khususnya dalam melindungi keanekaragaman hayati nasional dan melawan kejahatan lingkungan. Semoga ilmu dan inspirasi yang telah di sampaikan dapat menjadi langkah awal kolaborasi yang bermanfaat bagi kelestarian alam Indonesia,” pungkas Badar.
(Fadlik)
admin
Latest posts by admin (see all)
- Meningkatkan Sumber Daya Pangan Potensi Lokal NTT - Maret 3, 2025
- Susur Dan Opsih Sungai Ciliwung Hari Peduli Sampah - Februari 27, 2025
- NAFAS Selenggarakan Seminar Konservasi Berbasis Teknologi - Februari 20, 2025