BP, Banyumas — Emilia Khomsah Rahmawati tampak haru sekaligus bahagia saat Menteri Agama Lukma Hakim Saifudin datang berkunjung ke rumahnya di Desa Cipete, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin hadir di rumah Emilia, gadis penerima program bidik misi IAIN Purwokerto, Jumat (10/2) menjadikan sore yang cerah itu menjadi milik mereka.
Kedatangan Menag disambut haru Emilia dan keluarganya di beranda rumah kayu mereka yang sederhana. Dalam dialog hangat di ruang dalam rumah yang sempit, Emilia, mahasiswa Fakultas Syariah semester 2 Jurusan Hukum Ekonomi Syariah IAIN Purwokerto menyampaikan kepada Menag rasa syukurnya menerima program bidik misi ini.
“Terimakasih pak Menteri, Emil ingin sekali membantu keluarga dan menyekolahkan keponakan, mohon doanya,” ujarnya terbata-bata. Sembari kuliah, Emilia juga nyantri dan tinggal di Pondok Pesantren An-Najah Banyumas.
Kepada Emilia, gadis yang sudah ditinggal ibundanya sejak 40 hari kelahirannya, Menag berpesan agar program bidik misi ini terus diterima hingga kuliahnya selesai empat tahun atau delapan semester, maka prestasinya harus terjaga dan tidak boleh turun.
“Oleh karenanya, agar supaya hak sebagai penerima bidik misi ini bisa dipertahankan, maka prestasinya harus terjaga,” pesan Menag.
Menag dalam kesempatan tersebut mengagumi kegigihan Pakde Emilia Mahmud yang bekerja serabutan membuat pesanan mebel kayu dan Budenya Suati Tarisah yang bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan biaya sekolah Emilia yang telah ia asuh sejak kecil sepeninggal ibu dan bibinya.
“Kulo (saya) titip Emi,” harap bude Emilia berkaca-kaca kepada Rektor IAIN Purwokerto A. Luthfi Hamidi.
Ditemani Cimpling Kelapa Muda dan Cimpling Singkong, penganan tradisional khas Banyumas, Menag menyampikan pesan dan harapannya kepada Emilia untuk menjadi orang yang bisa memberi manfaat bagi sekitarnya.
“Nanti Gusti Allah SWT yang akan mentakdirkan kita menjadi apa, namun pasti yang terbaik, kita hanya bisa berdoa kita bisa memberi manfaat dan membantu orang banyak,” pesan Menag.
“Yang penting sekarang adalah prestasinya terus dijaga dan terjaga, jadi betul-betul dalam delapan semester ini kuliahnya harus selesai,” pesan Menag kembali.
Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan (AUAK) IAIN Purwokerto Saifuddin Asyafii, saat ini di IAIN Purwokerto ada 110 mahasiswa penerima bidik misi. Peserta penerima bidik misi sudah melalui seleksi ketat, diantaranya dengan melihat jejak rekam prestasi calon peserta dan kondisi ekonomi orang tua mahasiswa bersangkutan. (RWN, sumber: kemenag.go.id)
admin
Latest posts by admin (see all)
- Belantara Foundation Tanam Pohon Langka Di Riau - November 29, 2024
- Pengamatan Keanekaragaman Hayati SMA 1 Sukaraja Bogor - November 26, 2024
- Sevenist Menerangi Indonesia 3 Bantu Ponpes di Lampung - November 26, 2024