Foto: Usni Hasanudin bersama Hamzah Haz.
BP, Jakarta — Setelah Djan Faridz terang-terangan mengusung Ahok pada pilgub DKI 2017, kubu DPP PPP yang mengantongi legalitas dari pemerintah pimpinan Romahurmuziy kini ikut memberi sinyal akan memberi dukungan kepada paslon Ahok Djarot. Manuver Abdul Aziz Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta kubu Romahurmuziy (Romi) yang berencana untuk mendeklarasikan dukungan mereka buat pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat di Pilada DKI putaran kedua pada Ahad (26/3/2017) menunjukkan arah kubu Romi. Deklarasi tersebut batal digelar namun arah pilihan DPP PPP terlihat gamang. Menyikapi sikap Ketua DPW PPP Jakarta Abdul Aziz, Reni Marlinawati Wakil Ketua DPP PPP yang juga Ketua Fraksi PPP DPR RI mengutarakan, “Saya kira itu pilihan yang sangat dipahami dan pilihan yang tidak mudah. Tetapi inilah politik,” ujar Reni.
Sontak kabar arah pilihan DPP PPP ke paslon Ahok Djarot menuai protes. Kader partai Kabah tidak setuju dengan keputusan tersebut.
Kader muda PPP Usni Hasanudin mengatakan, dukungan terhadap pasangan petahana sangat tidak rasional untuk partai Kabah. Menurutnya, apapun pembenaran yang dikemukakan tetap menyakitkan umat.
“Keputusan itu tidak dapat ditolerasi secara nilai perjuangan PPP. Yang menjadi khidmat itu sudah mendarah daging,” terangnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (28/3/2017).
Sebab, menurut kandidat Doktor Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) tersebut, hal itu bukan hanya persoalan dukungan terhadap Ahok-Djarot yang diberikan PPP. Tapi, bagaimana partai bisa mempertahankan eksistensinya sejak didirikan 1973 silam. Alumnus Pondok Pesantren Assalafiyah, Sukabumi itu menilai, PPP sudah menjadi bagian dari umat Islam dan bangsa Indonesia. Untuk itu, sebagai kader, Usni mengingatkan dan mengimbau DPP PPP menarik dukungan terhadap Ahok-Djarot.
“Baik itu Romi atau Djan, tarik dukungan demi partai. Mereka sudah hancurkan PPP tapi tidak sadar,” ujarnya.
Usni juga mengimbau terhadap seluruh fungsionaris mengambil langkah-langkah organisasi agar segera menyelenggarakan Muktamar Luar Biasa (Muktamarlub) untuk mengembalikan dan menyelamatkan PPP. Sebab, partai sudah tidak bisa berharap dari konflik berkepanjangan yang sangat merugikan secara institusi.
“Perlu musyawarah kembalikan PPP pada jalan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam yang selama ini menjadi landasan perjuangan. Romi dan Djan tidak pikirkan perjuangan partai,” tegas Usni. (RWN)
admin
Latest posts by admin (see all)
- Belantara Foundation Tanam Pohon Langka Di Riau - November 29, 2024
- Pengamatan Keanekaragaman Hayati SMA 1 Sukaraja Bogor - November 26, 2024
- Sevenist Menerangi Indonesia 3 Bantu Ponpes di Lampung - November 26, 2024