BP_Palangkaraya——-Aktivis lingkungan itu telah pergi (11/3/2016). Dalam grup facebook Diskusi KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), rekan seperjuangan Aulia Wijiasih mengemukakan kata kata perpisahannya “Sangat menyenangkan bila berdiskusi dengannya.
Semangatnya membuat berdiskusi denganya selalu bergairah dan membara.
Pengetahuannya yang luas selalu dinanti.
Impiannya Kampus Palangkaraya menjadi pusat studi pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan”.
Aulia menambahkan lagi “Harapannya tentang anak-anak Kalimantan yang peduli akan lahan dan hutannya sangat menetramkan hati.
Keterbukaannya membuat orang selalu mencarinya sebagai sumber belajar”.
Banyak orang yang kehilangan. Sofyan dari Aktivis Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) juga menyatakan bela sungkawanya, “Turut berduka atas kembalinya kepada Sang pencipta. Saudaraku, sahabatku, Itan Aja. Semoga tempat yg terindah telah disiapkan Tuhan Yang Maha Kuasa. Damailah engkau di sisi-Nya.. Doa kami selalu menyertaimu. Kami akan ambil semangatmu, ide idemu untuk keadilan dalam pengelolaan sumber sumber penghidupan.”
Kepergian pemilik nama facebook Itan Aja atau dengan nama lengkap Kus Saritano banyak memiliki kesan dari kawan-kawannya, untaian kata-kata juga terucap dari Ni Mahati juga terletub. “Ya Allah, saya akan sangat-sangat kehilangan teman berdiskusi yang idealis dan bersemangat. Selamat jalan Itan Aja . Semoga Allah SWT memberikan tempat yg terbaik di sisiNya. Allaahuma amiin.”
Senada dengan kawan kawannya, Norhadie Karben mengucapkan kata perpisahan di media sosial,
“Menjalani perjalanan hidup dalam sebuah perjuangan hari ini penuh tantangan, semenjak pagi hingga malam ini tak sebutir pun nasi yang masuk mengisi perut ini dan hanya 2 gelas kopi dan 2 butir roti kecil untuk dapat lebih lama bertahan.
Heemm…. hal itu terpaksa dilakukan untuk berhemat, karena lebih baik seperti peribahasa orang banjar “lebih baik genting dari pada pagat” karena dikampung orang belum tentu ada yang membantu serta menolong di kota metropolitan.”
Ditambahkan Norhadie
“Mungkin orang berpikir perjalanan ini hanya untuk bermain atau berlibur dan bisa juga untuk mendapatkan harta berlimpah, tetapi jawaban sesungguhnya hanya Tuhan Yang Maha Mengetahui, hanya berprinsip bahwa lebih baik tersiksa sementara dari pada menderita selamanya.
Apa itu tantangan dan resikonya…. besok harus turun gunung ke kota palangka raya untuk dapat melayat ke rumah duka atas kepergian (saudara/sahabat/teman) Itan Aja yang telah berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Yakinlah, perjuanganmu akan dilanjutkan hingga Tuhan pun akan menjemput.”
Aulia menutup dengan kata kata manis, “Selamat jalan Bang Itan
Semoga Tuhan bersamamu selalu
Semoga perjuanganmu akan dilanjutkan oleh teman teman seperjuangan.” (FAI)
admin
Latest posts by admin (see all)
- Belantara Foundation Tanam Pohon Langka Di Riau - November 29, 2024
- Pengamatan Keanekaragaman Hayati SMA 1 Sukaraja Bogor - November 26, 2024
- Sevenist Menerangi Indonesia 3 Bantu Ponpes di Lampung - November 26, 2024