Kamis , Desember 5 2024
Home / Sport / Kisah Penghobi Lari Yang Tolak Ikut BWI Run

Kisah Penghobi Lari Yang Tolak Ikut BWI Run

BP_Banyuwangi——-Kawan saya Kholik Mawardi adalah perantau yang menyukai lari. Lari baginya tak hanya urusan menjaga kesehatan, tetapi juga tentang kecintaan. Kecintaannya pada lari itu sendiri, juga cintanya untuk merawat kenangan masa kanak-kanak.

“Dengan lari, saya merawat kenangan masa kanak-kanak. Kalau sudah lari, saya jadi ingat masa kecil. Ingat masa-masa suka ‘playonan’ (berlarian) di sekitar Purwoharjo. Ingat masa bocah dulu suka lari-lari di Pantai Grajagan,” kata perajin sabun organik yang sudah 10 tahun mukim di Bali.

Meski mengaku jadi atlet lari profesional bukanlah pekerjaan yang diimpikannya, catatan event lari yang pernah dijajalnya tidaklah bisa dipandang sebelah mata. Walau Kholik berkali-kali mengaku hanyalah pelari amatiran, namun track record (rekam jejak) event lari yang pernah dicicipinya telah menunjukkan seberapa dalam kecintaannya pada lari.

Lare Using kelahiran Purwoharjo, Banyuwangi, ini pernah menuntaskan kategori lari 3 jam untuk event Run Til Drop 2 Denpasar 2015 (ajang lari rekreasional yang menjadikan faktor lamanya waktu lari sebagai tolok ukur). Jalanan menanjak di sekitar Gunung Ijen pun tak luput dari ayunan kakinya. Didorong keinginan untuk tahu persis bagaimana rasanya lari di jalanan menanjak berhawa pegunungan, tahun ini Kholik menguji kekuatan kakinya untuk berlari sejauh 21 km dalam acara Ijen Trail Run Bondowoso 2016.

Keberhasilan Kholik menjajal lari di jalanan menanjak sekitar Gunung Ijen membuatnya kian percaya diri untuk coba-coba melahap jarak standar maraton 42,195 km (26 mil 385 yard) dalam event Bali Marathon 2016.

“Walau hanya pelari hepi-hepi atau pelari hore, dari lama saya sudah sangat ingin tahu gimana rasanya jarak standar maraton itu. Setelah berhasil menyelesaikan 21 km di Ijen Trail Run Bondowoso 2016, barulah saya pede untuk menjajalnya. Alhamdulillah, empat puluh dua kilo itu bisa saya makan,” katanya sembari tertawa.

Meski hanya sebatas pelari hore, Kholik tetaplah berupaya memberi makna kepada hobinya tersebut. Juni tahun lalu, Di event lari 7 km Earth Hour Denpasar Juni 2015, Kholik menjadikan aktivitas larinya sebagai ajang untuk menyuarakan idealisme-nya. Bersama 2 orang mahasiswa Banyuwangi yang merantau di Bali, Kholik berlari dengan kaos yang berisi pesan membela nasib petani Bongkoran, Kec. Wongsorejo, Banyuwangi yang tanahnya dirampas perusahaan dan terancam oleh rencana masuknya smelter (peleburan logam). “Cabe dan Jagung Lebih Berkelanjutan daripada Smelter”, begitu bunyi pesan kaos yang dikenakan Kholik dan kawan-kawan saat berlari dalam ajang yang diselenggarakan oleh World Wildlife Fund For Nature (WWF) itu.

“Walau hanya sebatas pelari hore, saya ingin kecintaan saya terhadap lari ini punya arti. Gak sekedar hobi, tapi lari bisa dimanfaatkan untuk bantu petani Wongsorejo menyuarakan nasibnya,” jawab Kholik ketika saya tanya apa motivasinya berlari sambil memakai kaos berisi pesan yang berpihak kepada petani.

Dan beberapa hari lalu adrenalin idealisme-nya kembali mennggelegak saat melihat postingan di media sosial yang berisi info tentang event lari Banyuwangi International Run 2016. Walau dirinya berasal dari Banyuwangi, namun hal itu tak lantas menjadikan Kholik begitu saja ingin mengikuti event Banyuwangi International Run 2016. Dua hari lalu, lewat inbox facebook dia justru mengirimkan fotonya yang menggambarkan sikapnya sebagai pelari hore. Pelari yang juga aktif berkampanye tentang pentingnya dukungan ayah ketika ibu menyusui ini mengirimi saya foto yang berisi pesan penolakan terhadap event Banyuwangi International Run 2016.

“Saya tidak ikut BWI RUN karena disponsori Perusahaan Perusak Hutan Lindung”, begitu bunyi pesan dalam foto yang dikirim Kholik itu.

Banyuwangi adalah kabupaten yang dilingkupi 3 Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH), yakni KPH Banyuwangi Barat, KPH Banyuwangi Utara, dan KPH Banyuwangi Selatan. Kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini juga dikelilingi 3 Taman Nasional (Baluran, Alas Purwo, Meru Betiri). Namun sayangnya fakta ekologis yang berupa 3 KPH dan 3 Taman Nasional itu justru tak membuat penguasa Banyuwangi menghentikan rencana tambang emas di Hutan Lindung Gunung Tumpang Pitu. Pada tanggal 11 Juli 2012, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas justru menandatangani Surat Keputusan Bupati Nomor 188/555/KEP/429.011/2011 tentang Persetujuan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Kepada PT. Bumi Suksesindo.

Ketika saya tanya mengapa Kholik menolak event Banyuwangi International Run 2016? Dia menjelaskan, alasan utamanya adalah air. Hutan Lindung Tumpang Pitu itu kawasan resapan air yang sekaligus pula kawasan rawan bencana (KRB), jadi menurut Kholik sudah seharusnya fungsi Tumpang Pitu sebagai hutan lindung dan kawasan resapan air dipertahankan, bukan malah dialihfungsi jadi kawasan pertambangan.

“Dari hobi lari ini saya jadi tahu bagaimana berartinya air. Setelah menembus garis finish, yang pertama saya cari adalah air bukan emas, karena itu menurut saya air tidak boleh dikalahkan demi emas,” katanya lewat inbox

Lewat inbox facebook yang dikirimkan kepada saya, Kholik juga bercerita bahwa lewat hobi lari-nya ini dia jadi tahu betapa pentingnya pohon bagi keberlangsungan dan keseimbangan hidup manusia.

“Walau saya hanya pelari hore, saya berusaha rajin latihan minimal dua kali seminggu. Dari latihan lari inilah saya jadi tahu betapa pentingnya pohon. Selesai lari lalu istirahat di bawah pohon itu rasanya lain dengan istirahat di bawah emperan toko atau di tepi lapangan. Istirahat di bawah pohon itu rasanya beda, kesegarannya juga beda. Dari sini saya jadi tahu peran penting pohon, karena itu eman (sayang) banget jika Hutan Lindung Tumpang Pitu sampai ditambang. Sebaiknya biarkan Tumpang Pitu menjalankan fungsinya sebagai hutan lindung dan sebagai kawasan resapan air,” jlentrehnya.

|
Rosdi Bahtiar Martadi,
Banyuwangi, 3 Oktober 2016-10-03
(FAI).

The following two tabs change content below.

About admin

Check Also

Kejutan Bocah 18 Tahun Harapan Roma Asal Ghana

BP, Italia — AS Roma meraih kemenangan di kandang Genoa Stadion Luigi Ferraris pada Senin …