BP, Jakarta — Muara Gembong merupakan wilayah pesisir yang terletak di pantai utara Jawa Barat. Keberadaannya sangat vital, di antaranya berperan sebagai “benteng” tepi laut, penyerap karbon, tempat pemijahan ikan dan udang, dan sebagai habitat satwa liar.
Dalam rangka Dies Natalis, Universitas Nasional yang ke- 68, Prodi Magister Biologi, Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional, Jakarta menyelenggarakan seminar bertajuk “Pengembangan Potensi Keanekaragaman Hayati untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan di Muara Gembong” di Aula Blok 1 Lantai 4, Universitas Nasional, Jakarta. Sebagai salah satu rangkaian seminar, juga diluncurkannya buku berjudul “Potensi Keanekaragaman Hayati Muara Gembong” (11/10/2017).
“Tujuan seminar ini adalah mengenalkan kepada masyarakat tentang keanekaragaman hayati yang terdapat di Muara Gembong agar peduli untuk menjaga dan melestarikannya, tidak hanya peduli, namun bersama-sama menjadi aktor konservasi,” jelas Dr. Nonon Saribanon selaku Ketua Pelaksana.
Nonon menambahkan, keberadaan keanekaragaman hayati, seperti satwa liar dan mangrove dapat dimanfaatkan sebagai edukasi dan ekowisata, sehingga dapat menjadi salah satu pendapatan ekonomi tambahan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Muara Gembong.
Ketua Komunitas Save Mugo, Ferlansyah, S.Kom menyampaikan bahwa Muara Gembong memiliki potensi alam yang luar biasa, letak wilayah yang berbatasan antara laut dan daratan menjadikan Muara Gembong sebagai daerah yang strategis, baik di sektor laut dan darat. Selain untuk mengembangkan potensi laut dibidang perikanan untuk nelayan, Muara Gembong juga sangat berpotensi sebagai destinasi wisata.
“Muara Gembong merupakan rumah bagi berbagai jenis satwa liar yang dilindungi, di antaranya Lutung Jawa (Trachypithecus auratus mauritius) dan beberapa jenis burung yang dilindungi, yang masuk ke dalam UU No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan PP No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Satwa dan Tumbuhan seperti burung kuntul, raja udang, dan bangau,” tambah Ferlan.
Sebagai kegiatan awal, Prodi Magister Biologi, Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional, Jakarta melakukan inventarisasi keanekaragaman hayati di Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat pada bulan Juli tahun 2017.
Tujuan kajian tersebut adalah untuk mengidentifikasi keanekaragaman hayati di Muara Gembong yang potensial dijadikan kawasan konservasi dan ekowisata. Dengan demikian, kegunaan kajian ini untuk mendukung upaya pelestarian mangrove dan berbagai satwa liar yang dilindungi, dalam rangka menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati di Indonesia”.
Hadir sebagai pembicara, yaitu Dr. Tatang Mitra Setia (Ka. Prodi Magister Biologi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Nasional, Jakarta), NM. Ferlansyah, S.Kom (Komunitas SAVEMUGO, Bekasi), Aslan, Ph.D (Yayasan KEHATI), Frans Alexander A. Hukom (L&R Assistant Manager PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field), dan Ahmad Baihaqi (Biodiversity Warriors Yayasan KEHATI).
Seminar dan peluncuran buku Muara Gembong ini dihadiri oleh berbagai kalangan, seperti siswa sekolah, mahasiswa, akademisi, komunitas pegiat lingkungan/LSM dan masyarakat umum. Kegiatan ini diselenggarakan berkat kerjasama antara Prodi Magister Biologi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Nasional, Jakarta dengan PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field, Yayasan KEHATI, Biodiversity Warriors, Alifbata dan Save Mugo.
Nonon berpesan kepada generasi muda, Mari bergerak bersama mengenalkan dan melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia!.
(RWN)
admin
Latest posts by admin (see all)
- Cinta Tanah Air Bergema Di Pelatihan Melati Jaya I - Januari 9, 2025
- Di Sagaranten Sapta Pala Tuntaskan Amanat Bantuan - Januari 8, 2025
- 5 Perkara Yang Harus Dijaga Pesan Dalam Pengajian Alumni SMA 7 Jakarta - Desember 31, 2024