Kamis , April 25 2024
Home / Jurnal Masyarakat / Keseruan Dan Antusiasme Dalam Penanaman 1.000 Bakau Di Tanjung Burung

Keseruan Dan Antusiasme Dalam Penanaman 1.000 Bakau Di Tanjung Burung

Diwartakan oleh: Adi Nugroho. Alumni Universitas Muhammadiyah Surakarta,  Instruktur Sapta Pala. 

Penghujung malam menjelang pagi mulai meredupnya bulan dan terbitlah matahari utk menyambut pagi. Sabtu, 9 April 2016 pukuk 05.40 berkumpullah tim Sapta Pala (Pecinta Alam SMA Negeri 7 Jakarta) yg terdiri dari 9 orang utk mengikuti kegiatan penanaman pohon bakau atau mangrove yang diadakan oleh Mapala Stacia Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Kegiatan ini akan diadakan di Desa Tanjung Burung, Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Selangkah demi selangkah yang diiringi pancaran sinar matahari pagi yang sehat dan indah Tim Sapta Pala yang dipimpin oleh Muhammad Taufik perlahan dengan semangat tinggi menuju tempat pemberhentian bus jurusan Tanah Abang, Ciputat. Tiba di UMJ pukul 08.15 WIB, Tim Sapta Pala sangatlah bersemangat ketika turun bus, sejak kaki pertama menginjakkan aspal keras mereka berlarian menuju sekretariat Stacia UMJ yang terletak di lingkungan kampus UMJ karena semangat yang sangat menggebu-gebu untuk ikut menanam pohon mangrove yang memang buat mereka sangat awam dengan kegiatan penananaman mangrove.
Tim Sapta Pala sebelum keberangkatan mengikuti upacara pelepasan yang beriringan dengan technical meeting. Selesai upacara pelepasan semua peserta bersama panitia pelaksana terlebih dahulu sarapan pagi dengan konsep 1 bungkus untuk bersama, di situlah terciptakan suasana rasa persaudaraan dan kebersamaan yang hangat mulai terlihat juga keakraban.
Pada pukul 10.00 Tim Sapta Pala berangkat ke lokasi tujuan penanaman 1.000 pohon mangrove yg terletak di Desa Tanjung Burung, Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten bersama dengan peserta lainnya. Keceriaan wajah yang begitu penasaran, antusias dan semangat yang tinggi untuk penanaman mangrove. Tiba di lokasi pukul 12.15 tepatnya di Kantor Desa Tanjung Burung. Sebelum kegiatan penanaman pohon mangrove berlangsung Stacia UMJ selaku panitia pelaksana kegiatan memberi ulasan dan tanya jawab tentang hutan dan tumbuhan mangrove yg dibawa oleh Fadlik al Iman selaku aktivis lingkungan hidup dan peneliti flora dan fauna, yang kebetulan beliau juga merupakan alumni Mapala Stacia UMJ dan Sapta Pala SMA Negeri 7 Jakarta. Dalam ulasan tersebut peserta lainnya sangatlah berterima kasih karena telah mendapat ilmu dan wawasan baru khususnya tentang pelestarian hutan dan tanaman mangrove.
Seiring waktu berjalan setelah melakukan istirahat, sholat dan makan (ishoma) tepatnya pada pukul 15.30 peserta penanaman 1.000 pohon mangrove berkumpul di dermaga kayu kecil dan tradisional. Satu persatu tim Sapta Pala dan peserta lainnya menaiki perahu kayu tradisional dengan panjang sekitar 10 meter yang digerakkan oleh motor penggerak profiller mesin dompeng/engkol, sungguh sangat sederhana sekali. Perjalanan menuju lokasi penanaman mangrove memakan waktu sekitar 1,5 jam, para peserta sangat senang dalam perjalanan melalui alur muara Sungai Cisadane dengan pemandangan yang sangat eksotis.
Tiba di lokasi penanaman mangrove, tepatnya di muara Sungai Cisadane dan Tanjung Daratan terlihat lokasi yang terkena dampak abrasi tergerus dan terkikis ombak laut. Karena tergerus, Tanjung Daratan memerlukan tumbuhan mangrove dengan akarnya yang kuat dan rimbun. Bila bakau tumbuh besar pada lokasi yang terkena abrasi air laut akan dapat berfungsi untuk melindungi biota-biota laut lainnya dari kepunahan, mencegah abrasi dan menjaga habitat ekosistem.
Tim Sapta Pala dan peserta lainnya satu persatu menuruni perahu kayu dan membawa bibit mangrove dalam genggaman tangan masing-masing untuk ditanamkan pada lokasi yg sudah disediakan oleh panitia pelaksana. Bagi mereka penanaman 1.000 pohon mangrove ini sangatlah berkesan karena harus menjajaki tingginya lumpur setinggi pinggang orang dewasa, tetapi hal tersebut tidak mematahkan semangat tim saptapala dan peserta lainnya untuk menanam tanaman mangrove karena mereka yakin bahwa dengan adanya tanaman mangrove akan menjaga kelestarian alam yang nantinya akan dinikmati oleh anak cucu mereka dan makhluk hidup lainnya untuk suatu kehidupan yang indah lebih baik.

The following two tabs change content below.

About admin

Check Also

Alumni Senior Bantu Pembangunan Masjid SMA 7 Jakarta

BP, Jakarta — Banyak ungkapan Jumat berkah yang hadir di medsos, hal ini tepat digunakan …