Jumat , April 19 2024
Home / Nasional / Kado Pahit Ahok Bagi NU di Harlah ke 91

Kado Pahit Ahok Bagi NU di Harlah ke 91

BP, Jakarta — Ahok dan pengacaranya membuat tersinggung masyarakat khususnya kalangan nahdhiyin karena perlakuan mereka terhadap Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Ma’ruf Amin yang juga merupakan Rais Aam PBNU saat bertindak sebagai saksi di persidangan ke-8 kasus pidana penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

“Saya melihat sikap dan perlakuan Ahok dan Tim Pengacara Ahok terhadap Kyai Ma’ruf Amin sebagai Rais Am PBNU di persidangan sangat kasar, sarkastik,  melecehkan, dan mengina marwah NU. Apalagi pengacara intimidatif. Kami tidak terima,” ujar Ketua Bidang Antarlembaga PW GP Ansor DKI Redim Okto Fudin, di sela-sela acara Harlah NU ke-91 di Jakarta, Selasa (31/1/2017)

Pengacara Ahok menuduh Kyai Ma’ruf menutupi latar belakangnya yang pernah menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). 

“Itu tuduhan yang sangat tendensius dan politis. Sejak awal, biodata kiyai Ma’ruf menyebutkan hanya pekerjaan yang masih aktif, sebanyak 12 item. Sementara posisi anggota Wantimpres, anggota DPR, Ketua Komisi VI DPR tidak dicantumkan karena memang eksisting sudah tidak menjabat. Tuduhan menyembunyikan itu tuduhan keji,” ujarnya.

Pengacara Ahok menuduh Kyai Makruf seolah didikte SBY untuk menerima agus-silvy di PBNU dan juga membuat fatwa, ini tuduhan yang jahat. Apalagi dengan menuduh kesaksian palsu dan mengeluarkan ancaman untuk memidanakan. 

“Pengacara Ahok telah menabuh genderang perang dengan NU. Ente jual ane beli. Kyai Makruf adalah pimpinan tertinggi NU, dengan puluhan juta pengikut. Kami akan catat ini sebagai pelecehan tak terkira pada warga NU,” tegasnya.

Dirinya menilai statemen Ahok juga sangat kasar terhadap Kyai sepuh ini dalam persidangan.

“Kami mengecam ucapan Ahok yang melecehkan Kyai Ma’ruf dengan menyatakan beliau tidak pantas menjadi saksi karena tidak obyektif, menuduh bohong dan mengancam kyai. Kami konsolidasi dengan seluruh kader muda NU, termasuk Banser. Kami hormat pada ulama kami. Kami akan buat perhitungan,” pungkasnya.

Di persidangan Kyai Makruf juga sempat dicecar pertanyaan bernada tendensius yang tidak ada kaitan dengan perkara oleh pengacara Ahok. Seperti ditanya tentang kebijakan Donald Trump di AS. Namun Kyai menolak menjawab. (RWN)

The following two tabs change content below.

About admin

Check Also

Pengamatan Burung SAI Dan Belantara Foundation

BP, Jakarta — Belantara Foundation dan Sekolah Alam Indonesia (SAI) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) …