Rabu , April 24 2024
Home / Jabodetabek / Ada Cendrawasih Teramati Di Senayan

Ada Cendrawasih Teramati Di Senayan

BP_Jakarta——-Para pelajar dari berbagai sekolah dan universitas di Jakarta melakukan pengamatan (monitoring) keanekaragaman hayati di Taman Kridaloka, Senayan, Jakarta Pusat, hari Ahad (18/10/2015). Monitoring ini bertujuan untuk mengetahui potensi keanekaragaman hayati yang ada di Taman Kridaloka, Senayan-Jakarta Pusat. Keanekaragaman hayati yang diamati meliputi burung, kupu-kupu, capung, reptil, amfibi, mamalia, jamur dan tumbuhan. Terlepas hal itu, kegiatan ini juga sebagai wadah berbagi dan silaturahmi para pejuang keanekaragaman hayati di Jakarta.
Pengamatan ini dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi 1 berlangsung sejak pukul 07.00 – 10.00 WIB dan sesi 2 berlangsung sejak pukul 14.00 – 17.00 WIB. Para pengamat dibagi menjadi kelompok kecil. Dari hasil pengamatan, masing-masing kelompok perwakilan mempresentasikan hasil dari monitoring yang dilakukan dalam kelompok besar pada sesi diskusi.
Hasil monitoring teramati 17 jenis burung, dua jenis reptil, tiga jenis kupu-kupu dan dua jenis capung. Menurut Dewi Ayu Anindita dari Biological Bird Club “Ardea” Fakultas Biologi Universitas Nasional, Jakarta “hari ini data yang didapat cukup sedikit, akibat banyaknya jumlah pengunjung yang datang menyebabkan keberadaan satwa liar sulit ditemukan”.
Ada hal menarik pada pengamatan kali ini. Teramati satu individu burung Cendrawasih kuning (Paradisaea minor) yang persebarannya di hutan Irian Jaya dan Papua Nugini. Keberadaan Cendrawasih kuning di Taman Kridaloka, Senayan-Jakarta Pusat kemungkinan merupakan burung lepasan atau sengaja dilepas oleh pemiliknya dikarenakan sudah tidak mampu untuk mengurusnya.
Kegiatan pengamatan keanekaragaman hayati diselenggarakan oleh Transformasi Hijau (Trashi) bekerjasama dengan Biological Bird Club (BBC) “Ardea” Fakultas Biologi Universitas Nasional (Unas), Jakarta dan Biodiversity Warriors Yayasan Kehati.

Semoga kelestarian burung-burung liar di ibukota senantiasa terjaga terutama dari para pemburu. Hal ini menjadi tugas bersama terutama pemerintah agar kelestarian lingkungan terjaga dan burung-burung bisa menikmati hidup dengan aman dan bebas.

(Kontribusi tulisan oleh Ahmad Baihaqi, Peneliti dari Universitas Nasional, Jakarta. Foto oleh Panji B. Surata Aziz. *RWN)

The following two tabs change content below.

About admin

Check Also

Bangkitkan Semangat Anak Terdampak Kebakaran Simprug

BP, Jakarta — Matahari tertutup awan tebal, usai azan ashar belum ada tanda-tanda anak-anak bermain …