BP, Padang — Sumatera Barat merupakan daerah rawan bencana. Ini artinya Sumatera Barat membutuhkan relawan kemanusiaan yang siap terjun ke lokasi bencana, dalam jumlah banyak.
Demikian kata Hasanul Luthfi, Ketua Panitia Workshop Nasional Cara Menjadi Relawan Garis Depan di Lokasi Gempa, yang diselenggarakan Mapala UMSB (Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat).
“Untuk menghadapi risiko buruk sebagai daerah yang rawan bencana, Sumatera Barat membutuhkan banyak relawan kemanusiaan yang siap beraksi di lokasi bencana. Ini salah satu alasan Mapala UMSB menyelenggarakan workshop nasional,” kata Luthfi (4/8/2024).
Workshop diikuti kalangan pecinta alam, komunitas relawan kemanusiaan, mahasiswa, pelajar dan umum.
Turut dijelaskan Luthfi, materi workshop disajikan dalam bentuk teori dan praktek di lapangan. Hal ini dimaksudkan, agar peserta langsung paham tentang kerelawanan dan siap beraksi di lokasi gempa.
Tampil sebagai narasumber sekaligus trainer workshop adalah 2 relawan yang memiliki rekam jejak terjun di sejumlah kejadian bencana di berbagai daerah di Indonesia. Mereka adalah Ahyar Stone dari Yogyakarta, serta Rinanto dari Jakarta.
Agar peserta langsung paham tentang relawan garis depan dan siap beraksi di lokasi gempa, materi workshop disajikan secara teori dan praktek lapangan.
Workshop bakal diikuti kalangan pecinta alam, komunitas relawan kemanusiaan, mahasiswa, pelajar dan umum.
“Ahyar dan Rinanto selain berpengalaman terjun ke lokasi bencana, mereka aktif pula mengisi pelatihan di berbagai forum. Termasuk memberi pelatihan relawan kemanusiaan dari negara Timor Leste,” terang Lufti.
Ahyar Stone merupakan penulis buku Cara Menjadi Relawan Garis Depan di Lokasi Gempa, serta buku berjudul Pecinta alam adalah Pendidikan Karekter. Ahyar juga jurnalis kebencanaan yang saat ini menjabat Pemimpin Redaksi Wartapala Indonesia.
Di kebencanaan, Ahyar telah terjun di gempa Lombok, Palu, Mamuju dan daerah lain. Termasuk gempa Di Pasaman Barat, serta gempa yang terjadi tahun 2009 lalu di Sumatera Barat. Di gempa ini Ahyar bekerja sama dengan beberapa lembaga internasional seperti Oxfam dari Inggris.
Pengalaman Rinanto di dunia relawan juga panjang. Selain itu Rinanto juga dikenal sebagai salah seorang pendiri organisasi kemanusaan tingkat nasional SARMMI (SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia). Sebagai pelatih di Vertical Rescue Indonesia, serta pelatih nasional Hizbul Wathan.
Rinanto juga pecinta alam berpengalaman. Dia pernah mendaki puncak tertinggi di Indonesia yakni Gunung Cartensz Pyramid di Papua. Pendakian dilakukannya bersama (alm) Djadjo dan tokoh top Vertical Rescue, Tedi Ixdiana.
Di Workshop nanti lanjut Luthfi, yang akan disampaikan Ahyar dan Rinanto adalah teori tentang SAR dan berbagai hal yang menyangkut cara menadji relawan garis depan di lokasi bencana. Usai mengikuti teori, peserta diajak melakukan praktek lapangan.
Materi praktek lapangan meliputi cara menyelenggarakan operasi Urban SAR. Cara mengelola posko relawan kemanusiaan di lokasi gempa. Cara praktis mendatangkan bantuan. Cara tepat mendistribusikan kebutuhan dasar korban bencana. Teknis melakukan psikososial. Cara singkat menyelenggarakan sekolah darurat dan beberapa materi lain.
“Pokoknya, peserta benar-benar bakal dapat ilmu bermanfaat yang mudah diaplikasikan di lokasi gempa,” kata Luthfi.
Selain menghadirkan Ahyar dan Rinanto, panitia workhop juga menampilkan narasumber lain. Di antaranya dalah Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Dr. Aditya Warman MBA dari Bogor. Disamping dikenal luas sebagai figur penting di BPJS Ketenagakerjaan, Aditya merupakan motivator dan Ketua IKA UMS.
Di workshop ini, Adiyta Warman akan menyampaikan keterkaitan BPJS Ketenagakerjaan dengan relawan kemanusiaan di lokasi bencana. Pengetahuan ini sangat bermanfaat bagi relawan tatkala beraksi di lokasi bencana alam.
Narasumber berikutnya adalah Kepala Pelaksana BPBD Sumatera Barat Dr. Ir. Rudy Rinaldi, MT. Dia merupakan salah satu tokoh kunci penaggulangan bencana di Sumatera Barat.
Kemudian PMI Sumatera Barat yang akan menyampaikan materai penanganan gawat darurat. Narasumber terakhir, MDMC Sumatera Barat yang akan mengangkat topik seputar kegiatan di fase pascabencana.
(FAI)
admin
Latest posts by admin (see all)
- Edukasi Keanekaragaman Hayati Di SMA 1 Sukaraja - Oktober 25, 2024
- Sektor Swasta Jepang Dukung Pemulihan Hutan Di Riau - Oktober 21, 2024
- PFI Makassar Perkuat Sinergi Multi Pihak - Oktober 11, 2024