BP, Jakarta — Malam (19/8/2024) yang cerah, beruntungnya kami selalu dipantau purnama utuh di perayaan milad kami. “Ini pertanda alam semesta merestui,” singgung Adi Priyatna salah satu senior Sapta Pala SMA Negeri 7 Jakarta Pusat.
Di peringatan milad yang ke-31 ini, acara dibuat secara sederhana, menghadirkan tim hadrah dari Seksi Rohani Islam SMA Negeri 7 Jakarta.
Sebelum pemotongan tumpeng, Ridwan Ali mengatakan, “Panjang perjalanan yang sudah Sapta Pala tempuh, ada pro dan kontra terhadap organisasi ini, namun demikian kita tetap berdiri, nggak peduli terhadap apa kata mereka, yang jelas telah tercatat dalam tinta emas, musibah yang melanda di Aceh, Pangandaran, Cianjur, Merapi, kebakaran dan banjir Jakarta dan kabar duka yang lainnya, Sapta Pala telah menjadi garda terdepan dalam aksi kemanusiaan. Hal ini yang juga mengharumkan nama almamater SMA Negeri 7 Jakarta,” jelas alumni SMA 7 Jakarta tahun 1996 ini.
“Siswa Pecinta Alam SMA 7 Jakarta banyak mencetak orang berkarakter, karena aktuvitas kita di alam bebas akan membentuk karakter berinisiatif dan peduli terhadap lingkungan,” jelas Ridwan.
“Teruslah berbuat baik, meski dunia ini penuh rumor yang menyudutkan, teruslah berkarya hingga kita semua membentuk lingkaran dalam surga-Nya,” tutup Ridwan.
Sementara itu Sumar Adi Wijaya menyampaikan, “Saya merasakan bagaimana dibentuk di Sapta Pala. Adik-adik juga harus bisa mengambil banyak pelajaran dari berorganisasi di Sapta Pala,” pungkas Sumar. Sumar juga berbagi inspirasi bagaimana ia menjadi kepala sekolah darurat saat menjadi relawan gempa Lombok tahun 2018.
Dirgahayu Sapta Pala SMA Negeri 7 Jakarta. Jaya dan sukses selalu.
(FAI)
admin
Latest posts by admin (see all)
- Edukasi Keanekaragaman Hayati Di SMA 1 Sukaraja - Oktober 25, 2024
- Sektor Swasta Jepang Dukung Pemulihan Hutan Di Riau - Oktober 21, 2024
- PFI Makassar Perkuat Sinergi Multi Pihak - Oktober 11, 2024