Kamis , Desember 5 2024
Home / Nasional / KPBB TOLAK PERTALITE RON 90
KPBB TOLAK PERTALITE RON 90
KPBB TOLAK PERTALITE RON 90

KPBB TOLAK PERTALITE RON 90

BP_JAKARTA——Pemerintah RI melalui PT Pertamina (Persero) akan merilis produk BBM baru, PERTALITE RON 90. Komite Pemberantasan Bensin Bertimbal (KPBB), sebuah lembaga yang beberapa tahun silam mendorong pemerintah untuk menghapus produksi dan pemakaian bensin bertimbal kini kembali bersuara kritis mengenai rencana pemerintah tersebut mengeluarkan Pertalite.

Produksi dan pemasaran Pertalite 90 tidak sejalan dengan UU nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan lingkungan Hidup, jo PP nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, jo Keputusan Menteri Kementerian Lingkungan Hidup nomor 141 tahun 2003 tentang Standar emisi Kendaraan tipe Baru dan Current Production yang telah menetapkan diadopsinya aturan Vehicle emission Standard (EURO 2) sejak 1 januari 2007. Dalam Euro 2 syarat untuk penerapan standar ini adalah dengan BBM Bensin RON min 91, benzene max 2,5%, aromatic max 40%, sulfur content max 500 ppm dan Solar Cetane Number min 51, sulfur content max 500 ppm. Spesifikasi bensin dengan RON min 88 pada premium dan Ron min 90 pada Pertalite tidak mencapai standar Euro 2 tersebut. Produksi dan pemasaran Pertalite juga bertentangan dengan Blue Sky Program dan target penurunan Emisi Rumah Kaca 41% pada 2020 yang dicanangkan oleh Presiden RI di Copenhagen pada tahun 2009. Demikian disebutkan dalam press release KPBB dalam konferensi pers di kantor KPBB Jakarta Pusat (21/4/2015).

“Pertalite itu ibarat miras oplosan. Karena hasil mengoplos juga. Bisa merusak mesin kendaraan dan tidak ramah lingkungan.” kata Karya Ersada, Direktur Program KPBB.

“Pemerintah harus menghentikan pembohongan publik dan memasok BBM sesuai dengan kualitas yang dibutuhkan oleh teknologi kendaraan bermotor. Dan dengan penerapan Vehicle Fuel Economy Standard dengan 10% efisiensi BBM saat ini maka Indonesia akan memetik manfaat ekonomi mencapai Rp 4.400 Trilyun pada tahun 2030, selain meningkatkan daya saing industri otomotif di pasar Asia Tenggara,” ujar Ahmad Safrudin, Direktur Eksekutif KPBB. (RWN)

The following two tabs change content below.

About admin

Check Also

Edukasi Keanekaragaman Hayati Di SMA 1 Sukaraja

BP, Bogor — Indonesia dikenal sebagai Megabiodiversity Country, yaitu salah satu negara di dunia yang …