BP, Tangerang — Sebagai bentuk komitmen bersama dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan memperkuat kerja sama antarbangsa di bidang konservasi, Universitas Nasional (UNAS) dan Kedutaan Besar Malaysia dengan melibatkan TNI Angkatan Laut, Klub Indonesia Hijau serta Kelompok Kampung Bahari Nusantara melaksanakan kegiatan penanaman 10.000 bibit bakau di kawasan pesisir Kampung Bahari Nusantara, Tangerang, Banten pada Rabu (15/10/2025).
Program ini menjadi bagian dari upaya konkret dalam restorasi ekosistem pesisir yang saat ini menghadapi tekanan berat akibat abrasi, polusi, dan alih fungsi lahan. Kegiatan tersebut juga merupakan wujud nyata diplomasi lingkungan antara dua negara serumpun, Indonesia dan Malaysia, dalam mendukung agenda global mitigasi perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals / SDGs).
“Kegiatan ini bukan hanya tentang menanam pohon, tetapi menanam harapan untuk masa depan. Mangrove (bakau) menyimpan karbon lima kali lebih besar dibandingkan hutan daratan, dan menjadi benteng alami bagi masyarakat pesisir,” ujar Rektor Universitas Nasional, Dr. Drs. El Amry Bermawi Putera, MA , dalam sesi jumpa pers yang digelar bersama Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato’ Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin. “Kami percaya bahwa kerja sama seperti ini dapat menjadi model sinergi akademisi, diplomasi, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan perubahan iklim,” ujar Duta Besar Malaysia dalam pernyataannya.
Selain aspek ekologis, program ini juga memiliki dimensi edukatif dan sosial. Mahasiswa dari UNAS dan universitas mitra di Malaysia akan terlibat langsung dalam proses penanaman, monitoring pertumbuhan, dan kampanye lingkungan kepada masyarakat sekitar. Pendekatan partisipatif ini diharapkan menumbuhkan rasa kepemilikan dan kepedulian lintas generasi terhadap ekosistem bakau.
Dari hasil survei lokasi yang dilakukan sejak Agustus 2025, kawasan Hutan Mangrove Kampung Bahari Nusantara, dipilih sebagai lokasi utama karena memiliki potensi restorasi terbesar, kondisi ekologi yang mendesak, serta dukungan masyarakat dan pemerintah daerah. Area ini juga menjadi bagian penting dari sabuk hijau pesisir Banten yang berfungsi melindungi kawasan permukiman dan tambak dari abrasi laut.
Kegiatan penanaman melibatkan mahasiswa dan dosen UNAS, mahasiswa Malaysia dan perwakilan Kedubes Malaysia, komunitas lingkungan dan masyarakat pesisir setempat, pemerintah daerah serta unsur TNI AL, Komando Armada I.
Ketua pelaksana program yang juga Dekan Fakultas Biologi dan Pertanian UNAS, Dr. Fachruddin Mangunjaya, M.Si memaparkan, selain kegiatan utama penanaman, akan dilakukan pula edukasi dan kampanye lingkungan berupa pelatihan perawatan mangrove, serta sosialisasi manfaat ekologis dan ekonominya. Program ini diharapkan dapat:
1. Memulihkan fungsi ekologis kawasan pesisir sebagai benteng alami abrasi dan intrusi air laut.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat dan mahasiswa tentang pentingnya konservasi mangrove.
3. Menghasilkan model kolaborasi internasional antara perguruan tinggi dan lembaga diplomatik dalam konservasi lingkungan.
4. Memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Malaysia melalui aksi nyata di bidang lingkungan hidup.
“Kegiatan ini juga menjadi bagian dari komitmen Universitas Nasional untuk menanamkan nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat dan riset berbasis konservasi,” tambahnya.
(Fadlik Al Iman)
admin
Latest posts by admin (see all)
- Kolaborasi Antar Negara Di Penanaman Bakau - Oktober 16, 2025
- Upaya Serius Atasi Triple Planetary Crisis - Oktober 16, 2025
- Usaha Konservasi Orangutan Tapanuli Belantara Foundation - September 10, 2025