Kamis , Desember 5 2024
Home / Nasional / Debu Dan Sampah Masalah Kota Bima Setelah Banjir

Debu Dan Sampah Masalah Kota Bima Setelah Banjir

BP_Bima——-Bukan hal yang mudah untuk berbenah setelah banjir di Kota Bima. Di pinggir jalan sampah masih menumpuk, tidak ada aktivitas pengangkutan. Lumpur masih menutupi halaman rumah dan jalan kampung. Di jalan-jalan kota, lumpur yang mengering menjadi debu yang pekat menutupi pandangan dan menyesakkan napas.

Di posko banjir Forum Umat Islam (FUI), Islamic Center Bima dan Medis dan Kemanusiaan (MeDan) di Masjid Jawa Baru, Melayu, Kota Bima, masyarakat dari berbagai usia datang untuk berobat. Jumat, 30 Desember 2016 dr. Rudi Sp.A, dr. Ayu beserta tim dari AQL Islamic Center mengadakan pengobatan gratis bagi masyarakat terdampak banjir di posko ini.

“Kebanyakan punya keluhan penyakit kulit seperti kutu air. Kalau orang tua banyak yang kena darah tinggi. Juga banyak yang stamina drop karena kecapean,” jelas Arif, aktivis kemanusiaan AQL.

“Selain membantu pengobatan AQL juga mendirikan dapur umum di beberapa titik lokasi di Kota Bima. Kondisi kota yang masih belum pulih membuat harga-harga jadi mahal menjadi salah satu tantangan para relawan untuk membantu korban banjir,” tutup Arif.

Sementara itu relawan dari Sapta Pala SMA 7 Jakarta mendistribusikan bantuan dari para anggotanya kepada kerabat di Kota Bima melalui Aries Fahmi, anggota Sapta Pala yang tinggal di Kota Bima sejak tahun 2008. Bantuan Sapta Pala disalurkan ke keluarga Ibu Mikriani di daerah Raba Dompu, Kecamatan Rasa Nae Timur, Kota Bima dan Ibu Hadijah di Kodo II, Kecamatan Rasa Nae Timur, Kota Bima (30/12/2016).
Ibu Mikriani tembok rumahnya hancur dan Ibu Hadijah rumah panggungnya hilang terbawa banjir.

Banyaknya sampah, lumpur, debu di tengah masyarakat yang letih, minimnya tenaga relawan, aroma busuk yang mulai merebak dan banyak persoalan lain menunjukkan Bima masih butuh uluran bantuan para relawan dan dermawan. (RWN)

The following two tabs change content below.

About admin

Check Also

Edukasi Keanekaragaman Hayati Di SMA 1 Sukaraja

BP, Bogor — Indonesia dikenal sebagai Megabiodiversity Country, yaitu salah satu negara di dunia yang …