Kamis , Desember 5 2024
Home / Perguruan Tinggi / Bingkai 24 #5 Mengupas Keanekaragaman Terumbu Karang Indonesia.

Bingkai 24 #5 Mengupas Keanekaragaman Terumbu Karang Indonesia.

BP_Jakarta——-Bingkai 24 (Bincang Konservasi Alam Indonesia, diadakan jam 2 sampai 4 sore) ke 5 digelar di Fakultas Biologi Universitas Nasional (UNAS). Berbagai elemen dari kampus maupun sekolah menghadiri acara diskusi ini. Berikut berita yang redaksi sajikan dari tulisan Ahmad Baihaqi, Peneliti dari Fakultas Biologi UNAS.

Indonesia merupakan negara mega biodiversity di dunia baik di darat maupun laut. Salah satu kekayaan di bawah laut yang dimiliki Indonesia adalah terumbu karang.

Andre Crespo dari WWF-Indonesia,salah satu pembicara Bingkai kali ini berbagi pengalamannya selama studi terumbu karang di Taman Nasional Ujung Kulon,Banten. “Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam upaya pelestarian terumbu karang di Indonesia adalah ikut berperan aktif dalam penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya kebersihan laut,stop eksploitasi kekayaan laut dengan pemakaian pukat harimau dan bahan kimia”, ujar Andre.

“Kota Jakarta dengan tingkat polusi yang tinggi masih menyimpan kekayaan keanekaragaman hayati bawah lautnya seperti keragaman terumbu karang yang terdapat di Pulau Penjaliran, pulau yang lokasinya paling utara Kepulauan Seribu. Kelestarian terumbu karang bukan hanya tanggung jawab satu pihak saja,melainkan tanggung jawab bersama”, ungkap Prawesti Wulandari yang merupakan lulusan fakultas Biologi Universitas Nasional,Jakarta sekaligus pembicara ke 2 pada Bingkai 24 yang diselenggarakan di Selasar Lantai 3 blok 1 Universitas Nasional

Undangan yang hadir pada Bingkai berasal dari mahasiswa Fakultas Biologi, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nasional, Jakarta. STT Telematika,mahasiswa pecinta alam Stacia Universitas Muhammadiyah Jakarta, dan siswa pecinta alam Sapta Pala SMA 7, Jakarta. Total undangan berjumlah 34 orang.

Taufik Mulyana dari Biological Science Club (BScC) mengungkapkan dalam sambutannya, “Mari bersama-sama mengenal dan melestarikan terumbu karang indonesia. Jangan sampai anak cucu mendatang tau hanya sebatas namanya saja namun tidak dapat melihat langsung di laut bumi pertiwi tercinta. Jika masyarakat sejahtera,maka laut lestari”. (RWN)

The following two tabs change content below.

About admin

Check Also

Perhutanan Sosial Harus Jadikan Masyarakat Pelaku Utama

Bogor, — Belantara Foundation bersama Prodi Manajemen Lingkungan Sekolah Pascasarjana, Prodi Biologi Fakultas MIPA, dan …