Kamis , April 25 2024
Home / Jabodetabek / Terpanggil Jaga Agama dan Kampung Betawi, Ratusan Jawara Amankan Aksi 212

Terpanggil Jaga Agama dan Kampung Betawi, Ratusan Jawara Amankan Aksi 212

BP_Jakarta——-Sekitar dua ratusan jawara Betawi dari berbagai aliran maen pukul (silat) dan sanggar budaya Betawi se-Jakarta yang berasal dari Condet, Rawa Belong, Cengkareng, Kebayoran Lama, Petukangan, Tanah Abang, Duren Sawit, Pasar Minggu dan beberapa daerah lainnya yang bersatu dalam Brigade Jawara Betawi 411 terlibat dalam pengamanan Aksi Super Damai 212 Jum’at, 2 Desember 2016 lalu.

Para jawara Betawi ini bermalam di Masjid Al Husna yang terletak di Gang Bahaswan, Tanah Abang sejak malam Jum’at. Selesai melaksanakan sholat subuh berjamaah, rombongan yang mengenakan atribut pakaian pangsi, sarung di leher dan peci ini melakukan long march ke Monas melalui Jalan Wahid Hasyim – MH Thamrin – Bundaran Bank Indonesia diiringi lantunan dzikir dan sholawat kemudian bergabung bersama ribuan laskar dari berbagai ormas Islam yang terlibat dalam bagian pengamanan aksi.

Dalam status akun facebooknya, panglima Brigade Jawara Betawi 411, Haji Basir Bustomi menyampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada seluruh jawara yang sudah berpartisipasi dalam mengamankan aksi super damai 212 dan menjaga kota Jakarta sebagai kampung warga Betawi. Guru Besar Red Beksi ini juga menjelaskan bahwa apa yang jawara Betawi lakukan ini adalah semata-mata karena panggilan jiwa dan agama dalam mengemban tugas mulia yang dipenuhi rasa keikhlasan untuk mengawal ulama dan habaib.

Hal senada juga disampaikan oleh Ahmad Kosasi, salah satu peserta Brigade Jawara Betawi 411. Ditemui di tengah-tengah aksi, pria berpangsi hitam ini bercerita bahwa dia bergabung dengan Brigade Jawara bersama-sama teman sanggarnya sejak Aksi Bela Islam 2 tanpa paksaan apalagi iming-iming bayaran. “Kami para jawara bersama ummat Islam yang berbondong-bondong dari pelosok daerah datang ke Jakarta semua karena panggilan iman. Waktu kecil dua hal yang diajarkan orang tua kita adalah maen pukul dan mengaji. Kami hadir tidak dibayar, jawara-jawara juga ikut mengumpulkan dana. Bahkan Haji Anton salah satu tokoh masyarakat Tanah Abang ikut menyumbangkan ratusan nasi bungkus. Semua ini sebagai bentuk andil perjuangan membela agama,” ungkap jawara yang berasal dari sanggar Balle Reot KBAP ini.

Sedianya Jum’at pagi setelah apel bersama seluruh tim pengamanan, para jawara Betawi dan Laskar FPI akan melakukan penyambutan rombongan ummat Islam dari Ciamis di Bundaran HI dengan tradisi palang pintu dan arak-arakan ondel-ondel. Namun sesampainya di bundaran HI, jawara ini mendapatkan informasi bahwa rombongan dari Ciamis tidak bisa masuk lewat jalan Jenderal Sudirman tetapi melalui Tugu Tani karena terjadi kemacetan yang disebabkan ruas jalan sudah dipenuhi massa. Penyambutan pun urung dilaksanakan dan Brigade Jawara kembali ke Monas untuk melakukan pengamanan pagar betis di sekitar panggung utama. (MIR).

The following two tabs change content below.

About admin

Check Also

Bangkitkan Semangat Anak Terdampak Kebakaran Simprug

BP, Jakarta — Matahari tertutup awan tebal, usai azan ashar belum ada tanda-tanda anak-anak bermain …