Sabtu , April 20 2024
Home / Jabodetabek / Puluhan Anggota Pramuka Lakukan Pengamatan Burung di Buperta Ragunan

Puluhan Anggota Pramuka Lakukan Pengamatan Burung di Buperta Ragunan

BP_Jakarta——-Suasana mendung di Jakarta tidak menyurutkan semangat para peserta yang tergabung dalam gerakan pramuka Ambalan Pangeran Diponegoro- Nyi Ageng Serang Pangkalan SMA Dipenogoro 2 untuk berkegiatan di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan.

“Kegiatan yang bertajuk “Miracle of Scouting” dilakukan selama dua hari, yaitu tanggal 15-16 September 2016. Miracle of Scouting salah satunya bertujuan untuk memperkenalkan burung-burung yang hidup bebas di Ruang Terbuka Hijau (RTH) DKI Jakarta,” tutur Teguh Lestiyanto selaku Pembina Pramuka SMA Diponegoro 2.
Berbicara mengenai Jakarta, yang terlintas diingatan adalah gedung-gedung pencakar langit, banjir, macet, sampah dan polusi yang tinggi. Disamping hal negatif mengenai Ibu Kota negara, Jakarta masih memiliki para biduan cantik yang tinggal di Jakarta. Biduan cantik tersebut adalah burung-burung yang riang gembira terbang bebas di RTH DKI Jakarta.

Sebelum melakukan pengamatan burung, para peserta dibekali materi mengenai tips dan trik mengamati burung di alam. “Salah satu cara untuk mengamati burung dan tidak mengganggunya yaitu tidak berisik dan mengenakan pakaian yang warnanya senada dengan alam”. Ungkap Ahmad Baihaqi, selaku Narasumber yang merupakan Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Magister Biologi Universitas Nasional, Jakarta.

Ahmad Baihaqi juga menjelaskan bahwa keberadaan burung di alam juga dapat membantu penyerbukan pada bunga, sebagai agen penyebar biji, mengisi rantai makanan, mengontrol hama pertanian, dan juga mengindikasikan baik atau tidaknya kualitas suatu daerah . Tak jarang, burung juga dijadikan obyek fotografi bagi para penggiat fotografi kehidupan liar. Dengan mendokumentasikan biduan cantik tersebut, juga merupakan salah satu upaya melestarikan burung melalui fotografi, Tambah Abay, panggilan akrab Ahmad Baihaqi, yang juga merupakan Koordinator Capture Nature Jakarta, Biodiversity Warriors Yayasan Keaneakaragaman Hayati Indonesia (KEHATI).

Pemaparan materi dan pengamatan burung dimulai sejak pukul 15.00-18.00 WIB. Ditengah pemaparan materi dari Narasumber, hujan turun cukup deras namun tidak membuat para peserta patah semangat, turunnya hujan justru membuat para peserta sangat antusias menyimak penjelasan dari Narasumber sehingga siskusi berjalan sangat baik dan menarik, hal itu menambah suasana semakin hangat.

Lalu, para peserta dibagi menjadi kelompok kecil. Setiap kelompok didampingi oleh kakak-kakak instruktur pengamatan burung yang berasal dari Biological Bird Club “Ardea” Fakultas Biologi Universitas Nasional dan Kelompok Pengamat Burung “Leucopsar” Universitas Islam As-Syafiiah.

“Kepalanya ada jambulnya warna hitam, ukuran tubuhnya sedang, perutnya berwarna putih, tunggingnya warna kuning,” ucap salah satu peserta pengamatan burung kepada temannya seusai berhasil mengamati jenis burung di Buperta Ragunan.
Dari ciri-ciri yang dilihat, Fernando bergegas melihat buku panduan pengamatan Burung-Burung di Ancol Taman Impian karya Biological Bird Club “Ardea” Fakultas Biologi Universitas Nasional, Jakarta. Lembar demi lembar, ia amati untuk mencocokkan ciri-ciri burung yang dilihat. “Cucak kutilang nama ilmiahnya Pycnonotus aurigaster, Kak Abay!” Ucap Fernando dengan sangat semangat.

Tidak terasa waktu menunjukkan pukul 17.30 WIB, seluruh peserta dan pembina kembali ke aula untuk diskusi mengenai burung yang berhasil dijumpai dan diidentifikasi.
Sebagai penutup, Abay mengungkapkan keberadaan RTH, selain untuk menambah estetika kota, juga berperan sebagai pendukung kelestarian burung-burung liar di habitatnya. Semakin bertambahnya luasan ruang terbuka hijau perkotaan, diperkirakan akan menambah jumlah burung-burung yang dapat ditemui di ekosistem perkotaan. Bukan tidak mustahil, bahwa ekosistem kota Jakarta, khususnya kawasan ruang terbuka hijau, mampu mendukung kelestarian burung-burung di alam bebas.

The following two tabs change content below.

About admin

Check Also

Bangkitkan Semangat Anak Terdampak Kebakaran Simprug

BP, Jakarta — Matahari tertutup awan tebal, usai azan ashar belum ada tanda-tanda anak-anak bermain …